webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 37: Snake Path

Oleh: Polar Muttaqin

Sementara padang gurun ini dipenuhi begitu banyak ledakan dan proyektil yang berterbangan di mana-mana, Manggala dan Lalita sudah hampir selesai menandai tiap raksasa yang ingin mereka telan.

"Dak? Teh? Mok ke mane?"

Asger bingung melihat kedua rekannya mulai beranjak pergi ke arah timur, sementara dirinya sibuk menusuki Suanggi-Suanggi yang mengenakan helm berbulu tunggal di kepala mereka, para Ksatria.

"Tuan Manggala meminta kami mendatangi lokasi yang di tandainya di sana, abang."

Jawab Dakruo yang seketika menghentikan langkahnya demi menjaga kesantunannya.

"Walah, yowes semenjak badan lo sekarang lagi gak ketutupan sisik, nih biar gue bersihin jalan lo ke sana."

Asger mulai melangkah dengan santainya, memosisikan dirinya dan menghadapkan pandangan dan mata tombaknya ke arah timur.

"Bersihin?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com