webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 37: Lets Go Home

Oleh: Manggala Kaukseya

Setelah bertemu dengan Lalita dan kedua saudariku, aku pun meminta mereka untuk menerbangkan diri mereka dan mencari anggota tim 69 lainnya.

"Kak, ada banyak manusia pohon raksasa di sana, kayaknya ada anak kecil juga deh." Lavani berkata padaku setelah kembali dari penerbangannya bersama Lavana

"Anak kecil? Ah pasti itu teh Sena, ayo kita bergegas ke sana!" Pintaku.

"Kak Mang, aku numpang ya~"

Lalita pun berubah menjadi kupu-kupu api dan menempel dirinya pada seragamku. Santi Waraney, terutama diriku, merupakan pelari tercepat yang ada di muka Bumi ini, dengan bertengger padaku, ia bisa menumpangi kecepatanku ke teh Sena.

"Ih! Manja!" Lavani memang terkenal pemarah, tapi aku dan Lalita maupun Lavanya sudah terbiasa dengan sikapnya.

Kami pun beranjak dengan cepat ke teh Sena. Phoenix Waraney mungkin bukan seorang Ilmuan Langit, akan tetapi kecepatan mengerak mengudara jauh lebih kencang dibandingkan mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com