Oleh: Manggala Kaukseya
"Ah anjeng lah! Ini udah tahun baru njer, napa seketat ini sih pernikahan doang!"
"Mungkin kitanya aja yang gak berbakat sabotase bang…"
"By the way Mang, lo udah pernah ngeliat Ghanimah belom?"
"Belum… aku tak bisa menemukannya, tapi beberapa Iska bilang padaku mengenai dirinya menginap sampai hari pernikahan pada satu rumah."
"Terus? Udah lo coba cek?"
"Udah, tapi rumah itu sangat tertutup, terkunci dari Dunia luar… aku bahkan tak yakin udara bisa masuk ke dalamnya."
Sudah seminggu lebih semenjak kami datang ke Tarauntalo. Pengaruh Pohon Kehidupan juga turut menyertai kami setelah melewati 7 hari bermalam di Selebes.
Hal ini cukup membantu kami untuk lebih terfokus pada objektif kami merebut kembali Ghanimah. Karena aku benar-benar berhenti berpikir dengan hawa nafsuku. Untuk bang Asger… dia tampak seperti biasanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com