webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 32: Belly Full of Fishes

"Hah!"

Gumara terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal, dirinya baru saja lepas dari seberkas mimpi buruk yang mengganggu kepulasannya.

Ia pun menengok ke sana kemari, dan menemukan Labro keluarganya berkeliaran di mana-mana, menunggu dirinya untuk sadarkan diri.

Tempat ini kian gelap, hanya ternaungi cahaya buatan yang begitu familiar, mereka berasal dari sihir Costancia.

"Ah benar… aku di wilayah Paus Alberto."

Gumara hendak turun dari ranjangnya untuk melepas dahaga yang membuat serak tenggorokannya, akan tetapi ketika ia menggerakkan kakinya, sesuatu menahannya untuk berpindah.

"Cia…"

Permaisurinya tengah terlelap di atas pahanya, ia tampak begitu lelah menunggu dirinya untuk segera sadarkan diri.

Tapi usahanya untuk pindah, membangunkan gadis itu. Ia lekas mengangkat kepalanya, dan memuyu-muyukan matanya terlepas dari alam mimpi.

"Yang Mulia… selamat pagi…"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com