webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 29: Feeling Tired of the Road

Setelah selesai makan, ketiga pengelana itu pun melanjutkan perjalanan mereka menuju Pos Baratan. Kali ini mereka sekali lagi membawa bekal dari restoran yang mereka kunjungi.

Langit gelap kian gulita, dan layaknya sebelumnya, di sepanjang jalan mereka bisa melihat para Genka yang aktif berpatroli beberapa puluh meter dari sisi jalan, di area yang sedikit menanjak dengan bukit-bukit kecil.

Anjing-anjing yang mereka bawa menggonggong dan melolong kian kencang, tiap kali mereka bertemu Taanji yang tersasar mendekat.

Dan pada malam itu… aku tak yakin kata sunyi bahkan hadir di antara tiap langkah mereka.

Suara tembakan dan ledakan bergema di mana-mana, begitu pula dengan jerita dan auman para Taanji yang tiada habisnya berdatangan.

Daerah di sekeliling jalanan benar-benar ramai dan terang benderang oleh api dan asap yang merayap tinggi di udara.

"Darah?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com