webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 26: Finding Shelter pt. 3

Setelah sampai di restoran, mereka disambut oleh pelayan wanit Wiska, layaknya di restoran sebelumnya, di Pos Setren.

Para Siska sedang dilanda kesibukan tingkat tinggi dengan berbagai urusan bayi mereka di masa reinkarnasi Pohon Kehidupan ini.

"Kalau begitu tuan, nyonya, aku pamit dulu, selamat menikmati kunjungan kalian."

"Terima kasih banyak pak."

Penjaga gerbang pun kembali ke posnya untuk melanjutkan shift jaga malamnya hari ini.

"Silahkan tuan mejanya."

Ketiga pengelana itu pun menikmati makanan mereka, namun semenjak mereka berniat untuk bermalam di sini, tak ada alasan untuk membeli bekal layaknya yang terjadi di restoran Pos Setren.

"Yang Mulia, tidakkah tempat ini terlalu sepi?"

Tanya Costancia di tengah agenda penyantapannnya yang kian sedap dan membahagiakan.

"Ini dini hari Cia, kamu berharap apa?"

Gumara terdengar sedikit jengkel, ia benar-benar ingin menikmati makanannya, yang tak akan pernah bisa lagi ia rasakan di Samudra bawah sana.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com