Oleh: Manggala Kaukseya
"Ah aku sampai lupa alasan kami kemari."
Aku pun kembali membalikkan pandanganku ke arah Lissa.
"Lissa, kami ingin menginap di tempat ini."
"Tuan…"
Gadis itu terlihat sangat letih melihat segala kelakuanku.
"Ingin berapa malam?"
Lanjutnya bertanya.
"Berapa malam… hmm… bisa tidak kami tinggal selama yang kami butuhkan?"
"Boleh, tapi kalian harus membayar tiap awal hari kalian menginap."
Aku tak tahu apa isi otak gadis ini saat ini, tapi yang jelas, ia pasti tak berpikiran kalau kami memiliki uang yang berlimpah.
"Baiklah, berapa permalamnya?"
"250.000 Gria semalam, 1 kamar."
Demi Mentari, apa-apaan ahahahaha… pantas saja ia terlihat ragu kami bisa membayar atau tidak. Gaji kami jelas jauh lebih besar dari itu sih, keuangan tim kami sudah miliyaran Gria jadi seharusnya ini tak masalah.
"Hm, kami butuh 4 kamar ada kan?"
"Ada tuan."
"Oke, Imah, uang dong."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com