Oleh: Manggala Kaukseya
"Jadi… menurut kamu, apa tak apa bagi kami untuk menggunakan tubuh asli kami di kota ini?"
Tanyaku pada si gadis resepsionis.
"Aku… tak yakin tuan, akhir-akhir ini banyak sekali Uhang Pandak yang berkeliaran di kota ini, mereka tak bisa melihat aura layaknya kami dan kemungkinan mereka akan menyerang tuan dan nyonya jika saling bertatap muka."
Tentu saja, jadi para Uhndak memang jauh inferior ketimbang Kaoma.
"Kak! Kak!"
Lalita mendadak menarik-narik pakaianku.
"Kenapa Ta?"
"Gimana kalau kita tiru badan Kaoma saja, melihat nona ini pasti tubuh mereka lebih lengkap dari para Uhndak~"
"Eh!?"
Gadis resepsionis itu benar-benar bingung dan kaget mendengar apa yang baru keluar dari mulut Lalita. Ia pasti juga tersadar dengan apa yang dimaksudnya lebih lengkap.
"Ah benar juga, teh Sena, kita bisa pindah ke tubuh Kaoma tidak?"
"Bisa… tapi aku… butuh… referensi."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com