"Oke, semua sudah selesai."
"Ah… ini lumayan nyaman…"
"Hehehe Yang Mulia, rasanya seperti sedang menyelam di dalam selimut~"
Gumara dan Costancia pun lekas mengenakan pakaian yang telah dibuatkan Alea terkhusus untuk mereka berdua. Layaknya Nu Manah pada umumnya, ia tak perlu report-repot mengukur tubuh dari kedua Pelukis, karena talenta tinggi mereka sebagai penenun yang alami.
"Tidak terlihat aneh kan?"
"Enggak kok, kalian tampak seperti pengelana Samudra yang telah mengelilingi seisi Dunia."
Pakaian mereka mirip dengan apa yang dikenakan oleh para Kaoma di gurun. Longgar, namun tertutup rapat guna melindungi diri dari teriknya sinar mentari.
Hanya saja ketimbang mirip dengan warna pasir, apa yang dikenakan kedua pelukis itu dipenuhi dengan corak hitam dan biru. Alea juga menjahitkan motif-motif gelombang samudra untuk menyesuaikan dengan selera seni para Pelukis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com