Oleh: Manggala Kaukseya
"So? sekarang mo gimane? Devan ama Dakruo aje kagak bisa ngintip seisi ini kota?"
Kami semua berada di luar kota besar milik para Uhndak ini, dan bang Asger benar. Tempat ini terlalu luas untuk hanya diamati dari luar bahkan dengan penglihatan lebih.
"Van yakin gak bisa?" Tanyaku memastikan.
"Mungkin kalau aku pakai banyak Manguni bisa… tapi melihat begitu cermatnya para Uhndak Gurun sejauh ini, aku ragu kita akan bisa terus mengintai mereka tanpa ketahuan."
Devan tampak berpikir kian keras, ia menggigit jempol kanannya, sedikit stress, terfokus memikirkan berbagai macam cara untuk melihat di dalam benaknya.
"Ah ada benarnya… lalu bagaimana? Kita tak mungkin masuk kan? Mereka pasti akan memburu kita di dalam sana."
"Apa kita mau tetap di luar saja? Siapa tahu akan ada sesuatu yang terjadi di luar atau di sisi-sisi kota untuk membantu kita mengetahui alasan pemanenan generasi muda mereka."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com