webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 17: The Hunter and the Hunted pt. 1

Oleh: Polar Muttaqin

[Seni Api]

[Tingkat 4]

"(Terjangan ke Atas)"

"Karis Puruk!"

Secepat peluru Manggala melesat dengan kedua tangannya menggenggam santinya yang telah diperpanjang.

*Shhraakk!*

Bagai kilatan pedang itu menyayat, membelek tubuh Yakhsa dari selangkang hingga ujung kepalanya. Darah mengucur deras, membanjiri wajah Manggala dengan warna hitam pekat yang begitu semu.

Para Algojo melihat Yakhsa itu di serang dan segera berlari ke arah si pemuda api dengan kapak besar mereka terangkat ke atas.

Akan tetapi seketika rantai-rantai es muncul dan membelenggu tangan mereka, menghalangi makhluk semu perkasa itu untuk mengayunkan senjatanya.

Tak lama setelahnya tiap luka di tubuh Yakhsa mulai tertutup kembali, seakan mereka tak pernah tertebas dari sedia kala.

"Kau dan aku topeng bangsat!"

Manggala dan Yakhsa yang telah mengeluarkan tombaknya saling menatap dengan tajam, seakan pandangan mereka mampu membelah udara disekelilingnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com