webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 13: Bird of Prey

"Mereka datang!"

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Karabin Waraney yang mengejar mereka berjarak kian dekat dengan mereka berempat.

Waraney itu melompat ke samping mereka, melewati sisi yang terlindungi oleh perisai sihir. Moncong senapannya bercahaya kian pekat, seakan api yang hendak keluar darinya bersifat kental sepanas lahar.

*Dadadadadarr!!*

Puluhan peluru melesat, kian mendidih menerjangkan diri mereka ke arah Gumara, dihantui rasa lapar yang mendorong mereka untuk melahap pemuda Air itu.

"Dindiang!"

Damian menghentakkan kakinya, dan sebongkah tanah yang termat tinggi bangkit menghalangi peluru-peluru itu untuk meraih teman-temannya.

*!!!*

Waraney itu tersentak, ia terlalu fokus pada para Pelukis yang diburunya, sampai dirinya tak sadar kalau seorang Ambawak turut hadir untuk menhadangnya.

Namun begitu ia akhirnya siuman, ia melihat raksasa tengah berlari menerjang ke arahnya, dengan bahunya tertodong ke depan.

"Ack!"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com