"Mengharapkan kehadiran kami? Apa Dewi Rara Kuning mengirimkan pesannya pada kalian?"
"Bisa jadi tuan… bisa jadi…"
Magistra itu memberi kode pada pemuda Ambawak yang mengantar para pengelana naik untuk memberikan mereka tempat untuk diduduki.
Empat kursi pun tertata rapih di hadapan meja panjang, dan dari sana bisa dilihat kalau mereka sudah biasa menerima tamu yang berukuran… normal.
Krusi Gumara, Costancia dan Shanala memiliki kaki yang teramat tinggi, hingga pandangan mereka sejajar dengan Damian yang berada di samping mereka.
"Perkenalkan, nama saya Iskandar Nefret, kepala dari keluarga cekatan yang rumahnya sedang kalian kunjungi. Saya dengar kalian hendak mencari jasa yang kami sediakan, benar begitu?"
Tanya pria berpakaian rapih yang tengah terduduk dengan aura yang begitu kuat di atas kursi besarnya.
"Benar, Sang Ratu Duyung bilang kalian bisa memberikan kami informasi yang kami butuhkan."
Jawab Gumara, tak sedikitpun tergertak dengan kehadiran sosok di hadapannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com