webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Wartawan

"Lo ngeyel banget si kalo di bilangin!"

Rafan tak peduli dengan ucapan Ririn yang geregetan melihatnya tak mau mendengarkan apa yang dokter bilang, pria itu tetap ngotot ingin pulang dan tidak mau mengijinkan dokter itu untuk satu kali lagi mengecek pembengkakan di kepalanya.

Kris dan Laras tak bisa berkata apapun saat Rafan tetap ingin mereka segera membawanya pulang, belum lagi wartawan yang sudah berkumpul tepat di depan rumah sakit, ya... Sesuai dugaan mereka semua, wartawan pasti berhasil menemukan rumah sakit dimana Rafan di rawat, bahkan sudah dari subuh mereka datang.

"Bokap Lo tadi telepon gua, katanya dia udah siappin bodyguard buat ngawal Lo, jadi kita tunggu sampai mereka datang aja, baru kita keluar" ucap Kris begitu selesai mengintip di celah jendela keadaan di bawah sana yang sudah penuh dengan kerumunan wartawan.

"Pak Rafan, sarapan dulu ya"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com