"Lo ngeyel banget si kalo di bilangin!"
Rafan tak peduli dengan ucapan Ririn yang geregetan melihatnya tak mau mendengarkan apa yang dokter bilang, pria itu tetap ngotot ingin pulang dan tidak mau mengijinkan dokter itu untuk satu kali lagi mengecek pembengkakan di kepalanya.
Kris dan Laras tak bisa berkata apapun saat Rafan tetap ingin mereka segera membawanya pulang, belum lagi wartawan yang sudah berkumpul tepat di depan rumah sakit, ya... Sesuai dugaan mereka semua, wartawan pasti berhasil menemukan rumah sakit dimana Rafan di rawat, bahkan sudah dari subuh mereka datang.
"Bokap Lo tadi telepon gua, katanya dia udah siappin bodyguard buat ngawal Lo, jadi kita tunggu sampai mereka datang aja, baru kita keluar" ucap Kris begitu selesai mengintip di celah jendela keadaan di bawah sana yang sudah penuh dengan kerumunan wartawan.
"Pak Rafan, sarapan dulu ya"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com