"Laras... Ayo sholat" ucap Rafan saat pria itu bangun begitu selesai berdoa.
"Iya Mas"
Laras segera memakai mukenanya dan naik keatas sejadah yang tergelar, sementara Rafan yang kini duduk di tepi ranjang.
Sebenarnya tadi dia ngantuk sekali, tapi entah kenapa saat selesai melakukan sholat, kantuknya entah hilang kemana, rasanya seperti kembali fresh, otaknya juga jadi lebih rileks.
Mungkin ini yang dinamakan pengobat hati secara gratis, jikalau saja dia tau ini lebih awal, dia mungkin tidak akan pernah kenal yang namanya klub malam, minuman, perempuan, dan dunia malam lainnya.
Andai saja, ya... Andai saja.
Aku tidak menyesali apa yang terjadi di masa lalu, hanya menyayangkan hal yang seharusnya mungkin bisa kucegah, yang seharusnya bisa kuatasi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com