webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Serbuan Wartawan

Tok! Tok!

"Pak Rafan!"

"Pak Rafan tolong klarifikasinya Pak?!"

"Apa tanggapan Pak Rafan soal kasus dan gosip yang beredar soal anda Pak ?"

Rafan mengusap wajahnya kala suara-suara itu terdengar di telinganya, bahkan kaca mobilnya mungkin saja bisa pecah karena wartawan itu terus saja mengetuknya.

"Jalan terus Pak! Suruh langsung satpam tutup gerbangnya begitu mobil masuk!" Titah Rafan tegas.

Laras kini hanya bisa tertunduk dengan jantungnya yang berdegup kencang, bahkan sangking takutnya dia menutup telinganya agar tak bisa mendengarkan suara-suara wartawan itu yang terus menghimpit mobil mereka.

"Pak Tolong langsung tutup gerbangnya!" ucap sang supir pada satpam yang berjaga saat ini.

"Baik Pak!"

Mobil Alphard itu berhasil menerobos kerumunan para wartawan, waktu menunjukkan pukul delapan pagi.

Laras masih tak bergeming, dia benar-benar terlihat sangat ketakutan dengan semua yang baru saja terjadi, bahkan sampai detik ini, dia masih tak berani mengangkat kepalanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com