webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Sekertaris Baru pengganti Laras

"Terus gimana ke depannya, lo mau sampai kapan nyembunyiin ini semua dari keluarga lo dan keluarganya Laras ?" tanya Kris kali ini dengan nada yang serius.

Rafan mengangguk setuju. "Gua udah bilang kok sama keluarga gua, tinggal keluarga Laras aja yang belum gua kasih tau" jawab Rafan dengan apa adanya.

Pria itu untuk sesaat terlihat berpikir, dia diam dengan banyak pikirian di wajahnya, mungkin sahabatnya itu juga masih belum tau apa yang akan dia lakukan untuk kedepannya.

"Saran gua, Lo mending cepat ngomong ke keluarga Laras, karena bagaimanapun mereka berhak tau, apalagi Laras anak perempuan, pasti bokapnya kecewa banget karena gak bisa nikahin anaknya" ucap Kris yang seketika membuat Rafan kembali merasa bersalah.

Iya, seperti aku memang harus segera bilang pada Mamah dan Bapak.

****

Aku tidak tau kenapa aku harus melakukan ini, aku benci setiap kali ada orang yang memintaku untuk melakukan sesuatu, tapi sekarang tidak ada yang meminta, tapi aku malah melakukannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com