webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Ruang Kerja Ayah Mertua

"Mbak Laras ke kamar aja ya, biar Bibi yang ambilin minumnya"

Gadis itu pun langsung mengangguk, dia memutar badannya dan saat itulah air matanya luruh membasahi pipinya, gadis itu segera berjalan sedikit berlari dengan langkah tertatih untuk kembali naik keatas menuju kamarnya.

Baru sehari, sehari Rafan baru pergi dari rumah ini, tapi dia sudah menangis dua kali hari ini.

Ya Tuhan, kuatkan aku, hanya kamu yang tau betapa sakitnya hatiku ini, hanya kamu yang tahu.

Aku berharap mereka juga bisa merasakan sakit hati ini, aku berharap mereka bisa tau rasanya menjadi aku.

Aku sudah mencoba untuk tegar, tapi aku manusia biasa, aku tidak mau menangis, tapi telingaku tak mampu mendengar ucapan mereka yang begitu menyakitkan dan membuatku akhirnya menangis juga.

Apa aku serendah itu hanya karena aku tidak punya uang, apa sebab aku gak punya uang seperti mereka, mereka semua bisa merendahkan aku begini.

Aku benar-benar sudah gak kuat lagi, aku gak kuat lagi!

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com