webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

PAGI

Waktu menunjukkan pukul setengah enam pagi, Aku sudah berada di dapur dengan Bi Inem yang kini tengah sibuk memasak. "Hari ini Mba Laras ikut temani Mas Rafan ke Dokter atau enggak ?" tanya Inem sambil tangannya memegang spatula membolak-balik ayam goreng dikuali.

Laras tersenyum sesaat, kepalanya terangguk. "Iya, makanya hari ini aku ijin gak pergi ke kantor" jawabnya sambil mengambil cangkir berwarna putih, lalu menuang air hangat kedalam cangkir itu dan memasukkan teh kedalamnya "Kok Bi Inem tau kalau hari ini pak Rafan pergi ke rumah sakit ?"

Inem tersenyum malu mendengar pertanyaan Laras "Iya, soalnya kemarin bibi gak sengaja dengar pak Nares telepon, kayaknya dokter yang menangani Mas Rafan yang telepon" jawabnya yang langsung membuat Laras mengangguk.

"Oh gitu... yaudah Bi, aku naik ya, soalnya Pak Rafan belum dibangunin" pamit Laras sambil menyesap teh hangat miliknya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com