webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Pagi diatas Rooftop

"Gua juga lah mau berangkat, Dah Rindu..."

Aldi langsung menyakini tangan ibunya dan berjalan mengikuti langkah ayahnya, ibunya hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah anaknya yang saling meledek satu sama lain.

"Nyebelin banget mereka Bu, ih.. kesel deh!" dumel Rindu.

***

Aldi turun dari motonya begitu dia sampai di parkiran motor kampusnya, hari ini sebenarnya tidak ada jam kuliah, tapi karena dia harus mengumpulkan tugas jadi di datang pagi ini untuk bertemu langsung dengan dosennya dan menyerahkan tugasnya, sekalian juga ada pertanyaan yang ingin dia ajukan.

Semoga aja tuh dosen udah Dateng, biar gak perlu nunggu lama dan bisa langsung ke tempat kerja.

Dia berjalan masuk kedalam kampusnya, melewati pagar besar yang menjadi pintu masuk kedalam area kampusnya, ini masih sangat pagi untuk mahasiswa datang sebenarnya, masih pukul enam pagi, mahasiswa rajin sekalipun belum tentu sudah datang sekarang.

"Wih pagi amat bang datangnya, masih jam enam udah Dateng aja"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com