webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Adolescente
Classificações insuficientes
192 Chs

Mengaku Saja Laras

Aku pasrah Yallah, kalau memang ini takdirku, maka aku akan menerima semuanya.

Sudah ada dua orang pria tua yang sudah menunggu kedatangannya, Dia duduk di sebuah permadani mahal dengan meja kecil di depannya.

Seno menuntun Rafan duduk tepat di hadapan pria tua berpeci hitam itu, di sebelahnya sudah ada Laras yang kini hanya bisa tertunduk.

"Semuanya sudah siap ?" ucap pria tua berpeci hitam itu

"Siap Pak" jawab Rafan tegas.

Semua tampak begitu cepat bagi Laras, Rafan dengan lancarnya mengucap janji pernikahan, di saksikan Seno dan salah seorang pria yang tidak ia kenal.

***

"Mulai besok kamu gak usah kerja lagi kantor, kamu saya pecat"

Laras kaget bukan main saat mendengarkan ucapan Rafan yang kini tengah duduk di kursi kerjanya yang berada tepat di sampingnya.

"Mak..sud Pak Rafan ?" tanyanya masih dengan tatapan tak mengerti.

Rafan menyender sejenak di kursinya sambil memainkan pulpen di tangannya. "Saya bilang kamu saya pecat" ujarnya sekali lagi.

"Kkke...kenapa ?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com