Aku pasrah Yallah, kalau memang ini takdirku, maka aku akan menerima semuanya.
Sudah ada dua orang pria tua yang sudah menunggu kedatangannya, Dia duduk di sebuah permadani mahal dengan meja kecil di depannya.
Seno menuntun Rafan duduk tepat di hadapan pria tua berpeci hitam itu, di sebelahnya sudah ada Laras yang kini hanya bisa tertunduk.
"Semuanya sudah siap ?" ucap pria tua berpeci hitam itu
"Siap Pak" jawab Rafan tegas.
Semua tampak begitu cepat bagi Laras, Rafan dengan lancarnya mengucap janji pernikahan, di saksikan Seno dan salah seorang pria yang tidak ia kenal.
***
"Mulai besok kamu gak usah kerja lagi kantor, kamu saya pecat"
Laras kaget bukan main saat mendengarkan ucapan Rafan yang kini tengah duduk di kursi kerjanya yang berada tepat di sampingnya.
"Mak..sud Pak Rafan ?" tanyanya masih dengan tatapan tak mengerti.
Rafan menyender sejenak di kursinya sambil memainkan pulpen di tangannya. "Saya bilang kamu saya pecat" ujarnya sekali lagi.
"Kkke...kenapa ?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com