"Sudah ya ?" tanya Rafan benar-benar canggung, pria itu sesekali mengusap tengkuknya lalu memencit pelan hidung mancungnya.
"I... iiiya Pak, ini..."
"Yasudah taruh saja, cepat masuk biar kita bisa langsung pulang"
"Baik Pak"
Laras bersuara sama sekali, gadis itu hanya menunduk lalu melihat keluar jendela, ia sama seperti Rafan, benar-benar terlihat salah tingkah dan malu sekali.
Kenapa harus saat mereka begitu supirnya membuka pintu, rasanya benar-benar malu sekali, apalagi supirnya sampai tak melanjutkan kata-katanya, pasti dia memikirkan hal yang tidak tidak tentang mereka berdua.
Ah Sial!
Mobil itu pun kembali melaju menuju rumah besar milik Rafan, hujan semakin deras saja, membuat suasana di dalam mobil yang sudah campur aduk, jadi semakin gak karuan, ditambah ada juga aroma bakso yang semakin membuat suasana jadi tambah absrud.
Anjirt Malu banget!
***
"Selamat Pagi Vano"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com