•note: kamu memang tidak mencintaimu, tapi aku yakin kamu peduli padaku.
Setelah makan malam bersama, Anka pamit pulang, cowok itu mengecup punggung tangan nenek Lydora sebelum pergi.
"Makasih nek makan malamnya," ucap laki-laki itu dengan senyum menawannya.
Nenek mengangguk, "iya, sama-sama. Kapan-kapan main lagi ya, nenek masakin makanan yang enak buat, kamu," kata Nenek sambil mengelus bahu Anka.
Sementara Caca berdiri di tangga, dia enggan turun ke bawah untuk mengantarkan Anka pulang. Entah mengapa moodnya jadi berantakan, maka dari itu ia memilih untuk melihat cowok itu dari atas tangga saja.
"Caca!" panggil Nenek.
"Iya, nek!" sahutnya.
"Sini dulu!"
Caca mendengus, dia turun lalu menghampiri nenek dan Anka yang masih berdiri di depan pintu utama.
"Antar Anka sampe depan," suruh nenek.
Caca mengangguk, dia menarik tangan Anka. Membawa cowok itu ke depan gerbang.
"Tumben? Biasa Lo suka gue lama-lama," tanya Anka namun tidak mendapat respon dari Caca.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com