"Mey gak berangkat ke sekolah.." Ucap Vera.
"Tumben dia gak ngabarin.. biasanya kalo gak berangkat dia ngabarin kita.." Ucap Risa.
"Hai Risa.. dan Vera.." Sapa Tian.
"Iya Tian" Jawab Risa dan Vera.
"Mau ke kantin ya? bareng yuk.." Ajak Tian.
"Yuk" Jawab Risa.
"Yuk Vera" Ajak Zain.
"Gak mau" Tolak Vera.
"Yaahh :( " Dalam hati Zain.
Sesampainya di kantin mereka duduk ber 4 di tempat paling pojok dan melihat Danis masuk kantin sendirian.
"Daniiss!!" Panggil Tian.
Danis pun menghampiri mereka.
"Veraa!!" Ucap Dania dalam hati.
"Hai Ver" Sapa Danis kepada Vera.
"Yang manggil kan gue Nis?" Ucap Tian.
"Danis cuma nyapa Vera?" Ucap Risa.
"Danis sombong nih" Ucap Zain.
"Ehh.. bu..bukan begitu..!! ma..maaf teman-teman" Ucap Danis.
Karena setiap meja di kantin hanya ada 4 kursi maka Danis masih berdiri, lalu ia melihat tempat di sebelah mereka baru ada satu orang gadis yang sedang makan, Danis pun duduk di depan gadis itu karena tidak ada tempat lain yang kosong.
"Permisi.. aku boleh duduk di sini?" Izin Danis sopan.
"Silahkan" Jawab Gadis tersebut.
"Terimakasih.." Ucap Danis.
"Sialan Danis mudah deketin cewek" Ucap Zain dalam hati.
"Sama-sama.. D a n i s" Ucap gadis tersebut seperti mengeja.
"Loh!! kok tau namaku?" Tanya Danis.
"Di baju mu" Jawab gadis tersebut.
"Oh.. kalo gitu aku baca juga nama mu.. N a n c y" Ucap Danis.
"Hahaha.. Kamu lucuu" Ucap Nancy.
"Aku duluan ya" Ucap Vera pergi keluar kantin.
"Ehh.. kok Vera pergi, makan nya belum habis" Ucap Risa.
"Biar aku yang habiskan!! Ucap Zain.
Risa Tian dan Zain heran kenapa Vera tiba-tiba pergi dan itu pertama kalinya Risa melihat Vera seperti itu.
"Vera kok pergi.." Ucap Danis dalam hati.
Setelah sudah kembali ke kelas masing-maaing Risa pun menanyakan soal perginya Vera.
"Ver.. Kamu tiba-tiba pergi emang ada apa?" Tanya Risa.
"Gpp kok Ris, aku cuma pengen ke kelas aja" Jawab Vera.
"Kamu sakit kah?" Tanya Risa sambil memeriksa Vera.
"Gak Risa.. udah ku bilang kan aku gpp" Ucap Vera.
Sepulang sekolah Zain menghampiri Danis.
"Danis!!" Panggil Zain.
"Ada apa Zain?" Tanya Danis.
"Ada yang mau ku tanyakan nih tapi penting" Ucap Zain.
"Emang apa?"
"Kamu kenapa mudah banget deketin cewek seperti waktu di kantin?" Tanya Zain.
"Dari buku yang ku baca" Jawab Danis.
"Aku pinjam Nis buku mu.." Pinta Zain.
"Boleh, nih buat Kamu aja" Ucap Danis memberikan buku.
"Wah.. makasih Nis.." Ucap Zain senang.
Lalu mereka pun pulang masing-masing.
Untuk Risa dan Vera mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Mey dan menanyakan soal Mey yang tidak berangkat ke sekolah.
"Kamu sakit Mey?" Tanya Risa.
"Gak sih Ris.. aku cuma sedang sibuk di rumah.." Jawab Mey.
"Kenapa Kamu gak kasih kabar? Kami tuh khawatir tau.." Ucap Vera.
"Ma..maaf Vera.. a..aku tidak sempat" Ucap Mey.
Lalu ibunya Mey menyuruh Risa dan Vera untuk makan siang bersama di rumah, sampai sore mereka pun pulang.
Di rumah Risa menerima telfon dari Kiki.
"Ah kakak aku kangen.." Ucap Risa.
"Iya Risa Kakak juga kangen.. Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Kiki.
"Iya Risa Kakak juga kangen.. Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Kiki.
"Bulan depan Kakak mau kredit motor buat Kamu Risa.. biar Kamu gak naik mobil lagi kalo ke sekolah"
"Serius?"
"Serius lah.. tapi Kakak mau Kamu belajar yang pinter dan gak boleh main-main setelah punya motor"
"Iya kak.. aku janji.. makasih ya kak.."
Risa sangat senang mendengarnya karena Kiki akan membelikan motor untuk dirinya.
Sebagai seorang Kakak, Kiki selalu mengkhawatirkan adiknya karena di masa SMA Kiki tidak ingin adiknya menjalin hubungan dengan seseorang karena takut terjadi sesuatu kepada adiknya yang sendirian di rumah dan hanya bersama Tantenya saja.
Di sisi lain Zain sangat senang dan tidak sabar untuk membaca buku pemberian Danis.
"Akhirnya.. makasih Danis Kamu memang teman yang baik" Ucap Zain dalam hati.
"Apaa!!!"
Buku tersebut berjudul "Azab kubur"