Arthur mengajak Celine masuk ke dalam ruangannya.
Dan memaksanya duduk di atas kursi.
"Arthur, kau mau apa?!" tanya Celine.
"Kita harus bicara!" jawab Arthur.
"Kau ingin bicara apa? Kenapa harus menarik tanganku! Kau itu sangat kasar, Arthur!"
"Aku kasar?" Arthur malah tampak bingung.
'Baru kali ini aku dibilang kasar? Aku, 'kan hanya menarik tangannya, bukan membunuhnya!' bicara Arthur di dalam hati.
"Kau itu sudah kasar, tidak peka lagi!" cerca Celine dengan bibir mengerucut.
"Kenapa kau bicara begitu? Memangnya aku salah apa?" Arthur terlihat semakin bingung.
"Kau tidak sadar juga?!"
"Cepat katakan saja! jangan bertele-tele, Celine! Aku ini bukan Peramal yang bisa menebak apa salahku di matamu!" sengut Arthur.
Dan Celine pun menangis di depan Arthur.
Dai menceritakan semua kekesalannya terhadap Arthur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com