Mobil berhenti tepat di kediaman keluarga Davies.
Satria membukakan pintunya untuk Mesya.
"Ayo, Sayang," ajak Satria.
Mesya keluarga dari dalam mobil itu.
Belum sempat menekan bel pintu, Arumi malah sudah datang mengampirinya.
Ceklek!
"Akhirnya, anak-anakku datang," tukas Arumi dengan senyuman hangatnya.
Arumi segera memeluk Mesya.
"Ibu, sangat merindukanmu, Nak! Ibu pikir kau disana sudah melupakan kami," ucap Arumi.
"Aku juga sangat merindukanmu, Ibu," jawab Mesya.
"Yasudah, ayo masuk, semua sudah menunggu kalian di meja makan," ujar Charles.
Arumi pun menarik tangan Mesya dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Tentu saja tujuan utama mereka adalah meja makan.
Sebelum datang kemari, Mesya sudah mengabari Arumi, tentu saja hal ini bukan tanpa tujuan, dia sengaja mengabari sang Ibu untuk mempersiapkan semuanya.
Tak boleh ada daging di rumah ini apa lagi daging manusia. Karna hal itu bisa membuat Satria curiga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com