Dia tak dapat mencegah air mata keluar saat mengingat tragedi yang tidak mengenakkan yang dialami ibuku. Sebenarnya Melisa tidak juga bisa dikatakan mendapat sebuah kemalangan. Yang harus bertanggung jawab adalah kakek. Kenapa lelaki tua itu melarang hubungan Melisa dan Brett. Suatu saat aku harus bertanya padanya, Apa alasan dia melakukan itu.
"Aku bersedia bertanggung jawab. Lagi pula istriku sudah meninggalkan aku tanpa seorang anak. Bukannya aku tidak setia dengan istriku, tapi rasa cintaku terhadap Melisa ternyata masih ada. Terlebih niatku juga ingin menolongnya"
"Sampai sekarang, istriku tetaplah yang terbaik. Namun Melisa juga akan tetap ada di hatiku. Mereka sama-sama penting"
"Saat aku ingin menikahi Melisa.. terlebih dahulu Aku meminta izin kepada istriku di pusaranya"
"Tapi sayang, Melisa mengambil jalan lain" dokter Fadhil menunduk dan terdengar helaan nafas yang begitu berat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com