Bu Ros juga tak kuasa menahan sedih dan akhirnya wanita itu berjalan kemudian merangkul Zaedan. Zaedan dipeluk dengan posisi duduk di atas kursi sedangkan Bu Ros berdiri. Ah manis sekali, jika Zaedan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Bu Ros justru berkeinginan untuk menyayangi seseorang putra.
Mereka bertiga berpelukan sedangkan Aluna hanya melihat. Tidak ada lagi amarah dalam hati Aluna untuk Zaedan, meski lelaki itu sudah mengambil sesuatu yang paling berharga dalam dirinya. Namun Arema benar-benar tidak bisa kembali kepada Zaedan. Ini masalah hati, nggak bisa dipaksakan. Karena jika dipaksakan maka akan ada yang tersakiti, atau mungkin dua-duanya.
Aluna berharap Zaedan bisa menemukan cinta sejati kelak di masa depan. Wanita yang bisa mencintaimu dirinya apa adanya, dan pastinya bisa menemani lelaki itu saat susah maupun senang.
"Makasih Abah, Ambu" Zaedan menatap pasangan suami istri itu
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com