webnovel

Jarang, Berarti Pernah

Mobil BMW i8 berwarna putih memasuki halaman rumah bergaya klasik berwarna putih. Zaedan keluar tanpa memedulikan Juna yang ingin membukakan pintu mobilnya. Raut wajah murung menandakan bahwa kondisi hati Zaedan sedang tidak baik.

"Selamat sore tuan muda" Bi  Aini pun sama, sama-sama tidak dipedulikan oleh Zaedan

Lelaki itu melangkah masuk kemudian pergi menuju ruang kerja tuan besar keluarga Akbara.

Tok..tok...tok

Suara ketukan pintu terdengar tak sabaran.

Bi Aini segera menghampiri Zaedan yang entah mengapa seperti sedang dalam masalah.

"Tuan besar di taman belakang tuan" ujar Bi Aini memberitahu

Zaedan hanya mengangguk, tanpa banyak bicara pria bermata hazel melangkah menuju taman belakang. Saat sampai di taman belakang, ia melihat Yudistira dan Melinda sedang saling bercengkerama.

Dengan langkah besarnya, Zaedan menghampiri keduanya dengan ekspresi wajah murung yang belum pudar.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com