webnovel

BAB 3

Sebenarnya Andreas tidak ingin datang ke ke tempat singgahan keluarga Chameron tersebut,tapi mau bagaimana lagi Om Oscar sudah mengundangnya.Bahkan kedua orang tuanya turut diundang mau tidak mau pastinya tidak boleh ada penolakan untuk menolak undangan tersebut.Setelah di pikir-pikir tidak apalah,mau bagaimana pun Andreas tidak bisa menghindar.Setelah lama ia berbaring tidur,tiba-tiba tanpa disangka mamanya masuk kedalam kamarnya

"ada apa ma,kok tiba-tiba masuk,"ucap Andreas melihat mama nya yang masuk.Dengan muka sedih tiba-tiba mamanya memeluk Andreas

"Maafin mama sama papa ya,harus berbuat seperti ini,kita gak punya pilihan lagi selain kamu,dan kalau di liat-liat Allisa baik kok buat kamu.Sudah cantik,mandiri pula,dan mama yakin kalau dia itu cocok sama kamu,"mendengar hal tersebut dari mulut mama nya rasanya Andreas tidak bisa berkata apa-apa.

"entar malam,kamu berangkat bareng aja sama mama dan papa,biar on time.terus pake baju yang cakep ya,biar kamu tambah ganteng,"ungkap mama nya lagi lalu tersenyum mennggalkan anaknya tersebut

###

Pagi hari yang sangat indah Allisa membuka jedela kamarnya dan ingin bersiap untuk membersihkan skincare dan langsung mandi..

tok....tok....tok

terdengar suara ketukan di apartement ku,rasanya malas sekali aku membukakan pintu tapi sepertinya orang yang mengetuk pintu ku adalah orang tidak sabar baru mengetuk pintu apartement ku sekarang sudah memencet bel di apartementku. Dengan rasa malas aku membukakan pintu setelah di buka ternyata sudah ada papa dan abang.Sedikit kaget sih tapi ku paksakan memasang tampang seperti tidak terjadi apa-apa.Mungkin karena kelamaan tiba-tiba papa terbatuk-batuk untuk membuka pembicaraan

"ehemmm..kita gak di suruh masuk nihh...."ujar papa membuka pembicaraan. Dengan suara yang sedikit gugup aku menyambut papa dan abang ku masuk kedalam apartement mungil ku

"eh.. iya masuk pa...abang juga masuk sini-sini.."ungkap ku.

Setelah mereka masuk papa memperhatikan setiap detail isi ruangan ku. Dengan bingung aku menatap nya,tumben sekali papa mau melihat detail sudut apartement ku.Setelah puas melihat apatement ku akhirnya papa duduk di sofa ruang tamu sedangkan abang sudah masuk kedalam dapur ku untuk mengambil dan mengacak-acak dapur. Karena melihat abang mengambil minum aku langsung menawarkan papa minuman

"pa,mau minum apa?"ujar ku sambil beranjak dari sofa

"gak usah papa di sini cuma sebentar aja kok ,Adrian kesini kamu,ngapain sih kamu?"

ujar papa memanggil abang ku yang menuju ke dapur

"hehehe haus pa,emang papa gak haus apa?"ujar abang ku yang di sambut gelengan oleh papa ku.tanpa mengiraukan abangku papa melanjutkan percakapan

"Allisa, papa kesini cuma mau memberitahu kamu aja,kalau pertunangan dan perjodohan kamu itu bakal papa lanjutkan,dan papa harap kamu dapat menerima ini,"

Aku sedikit syok mendengarnya ku pikir itu hanya perkataan halusinasi mama,kupikir zaman sekarang mana ada yang mau dengan perjodohan apalagi yang dilakukan orang tua mereka. segera kututupi wajah ku agar terlihat lebih santai,tapi sepertinya tidak bisa karena Adrian sudah melihatnya dari awal,

"yaelah,biasa aja kali,kayak lo mau di jodohin sama monster Afrika aja lo,!"ujarnya membuatku sedikit kaget

"ehmm,gitu yah pa,"ujar ku sekedarnya

"iya,dan papa harap kamu bisa datang pada acara makan malam yang papa buat di rumah kita.kenapa papa buat acara seperti ini,karena papa berharap kamu bisa mengenal calon tunangan mu nanti," ujar papa santai

tapi bagi ku kata-kata papa itu adalah sebuah bom yang dapat meledakan sekujur tubuhku dalam beberapa saat saja.langsung mucul pertanyaan-pertanyaan di kepala ku.tapi,jika di satukan hanya satu pertanyaan yang ada di benak ku,'apakah dia akan menerima keadaan ku yang seperti ini,'ujar ku dalam hati.tiba-tiba rasa takut dihina ku muncul seketika di benakku,rasanya seperti di kejar-kejar hantu yang tak mengenal lelah untuk berlari mengejarku.aku hanya diam tidak tau harus berkata seperti apa,

"apa papa yakin lelaki tersebut baik untuk Allisa yang seperti ini,"tiba-tiba mulutku refleks berucap

"papa yakin dia baik sama kamu,karena menurut papa dia orang yang sangat ramah,baik dan yang paling penting adalah ,dia dari keluarga yang baik juga" ujar papa seperti ada semangat di balik matanya tersebut

"kok,papa bisa tau sedalam itu sih,"ujar Adrian mewakili pertanyaan di pikiran ku

"yaiyalah,dia salah satu anak bisnis papa yang selalu menemani papanya untuk rapat dan papa juga sering ngobrol sama dia kok,dan kalau tidak salah dia satu sekolah deh sama kamu,namanya,Andreas Franqillo itu lho yanganaknya tante Melly temennya mama"ujar papa

ya,aku mengenalnya Andreas,dia seorang kapten olahraga di bidang basket,terkenal dingin,dan dia termaksud salah satu most wanted di sekolah ku,sudah ganteng,tidak pernah mendapat rumor jelek dari luar,pintar di bagian akademik dan non akademik,dan kalau tidak salah dia sempat menjadi patner kerja kelompok ku,tapi belum sempat aku mengerjakannya ternyata dia sudah menyuruhku untuk mengumpulkan laporan kerja kelompok kami ke salah satu guru yang memberi tugasnya dan kalian tau nilai kami paling tinggi diantara kelompok lainnya.

"emang lo kenal dia Al?"ujar Adrian mengagetkanku

"ya aku kenal tapi,gak deket sih,dia juga terlalu diem dan cuek,jadi malas juga untuk ngobrol sama dia,"ujar ku jujur

"ganteng gak menurut lo de?"ujarnya yang rasanya ingin aku tampol mulutnya.udah tau suasananya kaya gini dia malah ngasih pertanyaan yang receh dan menurutku pertanyaan yang tidak perlu ku jawab

"kagak tau gue,"ujarku malas

"Jadi gimana,Allisa ada acara gak malam ini?"ujar papa melanjutkan pembicaraannya

"jam tujuh aku mau meeting samaklien aku pa,"ujarku berbohong sedikitpadahal aku sama sekali gak ada meeting hari ini karena kemarin aku dan seketaris ku sudah menuntaskan tugas-tugas yang ada

"kamu kalau bohongi papa itu gak cocok,karena sebelum papa kesini papa udah liat schdule kamu yang dikantor,"ujar papa tenang lalu bangkit untuk membuat espresso untuk dirinya

"hehehe aku salah orang lagi,,"ujarku

"yee adik siapa sih lo goblok banget,,"ujar Adrian lagi

"bacot lo,kok lo yang sewot sihh,,"ujar ku kesal

"yaudah,pokoknya malam nanti kamu harus ikut acara.Gak ada alasan apapun itu!"ujar papa

"denger tu,lo gak bolot kan,"ujar Adrian

"bacot lo,sono cepet pergi deh lo dari muka apartement gue,"ujar ku

"pa,aku diusir masa,"katanya mengadu

"udah-udah berantem mulu nihh kalian berdua,oke ya papa pulang nanti ada paket baju dari butik mama kamu pake baju yang mama pilih untuk kamu ya,"ujar papa

"emang, Allisa gak bisa milih baju sendiri apa?"ujarku sedikit sewot

"udah sih dengerin habis itu lakuin aja,ribet ayo pa kita pulang"ujar Adrian

"Yaudah sana gih lo aja yang pulang gak usah ajak papa,hush"ujar ku

"yaudah papa pulang ya,kamu jangan sampai terlambat harus tepat waktu,oke deh papa pulang"ujar papa

Setelah kepergian papa dan kakak laki-laki ku yang sedikit ngeselin aku kembali tidur di tempat ku.Rasanya semua yang aku alami saat ini seperti mimpi,tapi jika kalau ini mimpi tolong bangunkan aku dan sadarkan aku kalau ini hanya sebuah lelucon.

Dalam hati juga aku ingin tau kemana perginya laki-laki yang membuatku seperti ini,apakah sekarang ia sudah bahagia dengan perempuan lain tapi jika begitu aku harap dia tidak akan pernah muncul lagi di kehidupanku atau menggangu kehidupan ku. tiba-tiba ada sebua nontifikasi dari sahabat ku Bella

Bella Lorenzo a message you:

gimana kabar lo sahabat PEA kuudah lama nih gak nongki nongki yukk?

aku tersenyum melihat pesan dari sahabatku aku kira dia akan meninggalkan ku tapi nyatanya dia masih menyangai ku

Allisa replay your massage:

kuy lah...Starbacks bisalah

setelah membalas pesan tersebut aku langsung menyiapkan diriku untuk nongkrong bersamanya.