Alika menutup pintu mobil sedan hitam itu, tidak seperti biasanya Alfie selalu berpamitan dulu padanya dan mengucapkan kata-kata manis. Tetapi, tidak seperti saat ini, cowok itu langsung melajukan mobilnya setelah ia keluar dari mobil.
Menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan napasnya perlahan, berusaha sabar menghadapi ini semua. Karena banyak orang bilang masalah akan berdatangan ketika akan menjelang hari pernikahan, mungkin ini salah satunya.
Ia melangkahkan kakinya memasuki rumah, setelah mengucapkan salam dan dijawab oleh Bi Asih yang berlari dengan terpogoh-pogoh dari arah dapur dan menghampirinya.
"Neng, mau Bibi buatkan minum?"
"Gak usah, Bi, makasih." Kemudian Alika melenggang pergi menuju kamarnya.
Bi Asih yang melihat majikannya seperti itu menyernitkan keningnya heran, tidak biasanya gadis itu bersikap seperti tadi. Biasanya Alika selalu bertanya padanya apakah ada orang yang datang ke sini atau semacam lainnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com