Gadis itu bersorak kegirangan saat mendapatkan kabar dari teman lamanya bahwa dia sudah berada di Jakarta, pagi-pagi sekali Alika sudah rapi dengan pakaian simpel namun terlihat elegannya. Gadis itu meraih kunci mobil yang berada di atas nakasnya kemudian keluar dari kamarnya sesekali bernyanyi pelan.
"Bi, Alika pergi dulu, ya." Pamitnya pada Bi Asih, ya setelah memutuskan siapa yang akan menetap bekerja di rumahnya adalah Bi Asih, itu pun setelah ia menimang-nimang siapa yang lebih layak mendapatkan pekerjaan ini. Dan Bi Asih menjadi pilihannya, karena Bi Asih sudah tidak memiliki keluarga lagi ditambah dengan suaminya yang sudah meninggal tanpa meninggalkan apapun bahkan rumah saja pun tidak punya.
"Iya, Neng. Hati-hati ya!"
"Siap, Bi!" Alika pun melajukan mobilnya diiringi dengan musik yang berasal dari radio tapenya. Suasana hatinya benar-benar bahagia saat ini. Karena sebentar lagi akan bertemu dengan sang teman lamanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com