Pikiran Indra melayang jauh, ia masih terus memikirkan ucapan dokter yang baru saja ia temui. Memang cara itu sangat bagus, tapi ia terlihat enggan untuk melaksanakan semua saran dari dokter yang telah bekerja untuknya selama 13 tahun itu.
Hari ini memang week end, tapi Indra tetap saja sibuk. Setelah ia mampir untuk menengok pria yang identitasnya masih belum jelas, Indra kini sedang dalam perjalanan menuju ke lapangan golf, ia siang ini sudah ada janji dengan Harri untuk bermain golf.
Indra juga merasa enggan untuk pulang ke rumah karena kehadiran Alesya, tatapan Indra terlihat penuh kebencian saat melihat Alesya. Seolah-olah gadis itu adalah musuh bebuyutannya yang ingin ia jauhi ataupun musnahkan.
Sepanjang perjalanan, Indra hanya termenung seraya menatap ke jendela. Menatap awan putih yang membentuk gula-gula kapas dan memunculkan lagi kenangan-kenangan zaman dulu saat ia masih kuliah dan berteman dengan Jonathan serta Ayana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com