Maria langsung berdiri. Tanpa sungkan dan risih dia berjalan menghampiri sosok jangkung yang masih asyik mengobrol dengan pasangannya.
"Mas Arjuna?" sapa Maria.
Dua orang di meja yang menghadap ke taman restoran itu menoleh. Tidak seperti Maria yang memberikan reaksi terkejut saat melihat Arjuna, pria itu justru terlihat sangat datar dan tidak menunjukkan emosi apa pun.
"Maria Wang," balas si pria sopan.
Maria menggeleng-geleng. Dia memaksakan seulas senyum pada pria yang telah mencuri hatinya itu. Gerakannya juga sebuah aksi refleks. Namun, jauh di lubuk hati terdalam, Maria tahu dia melakukan hal ini karena didorong kecemburuan.
Jadi, wanita itu bergerak maju dan memeluk Arjuna cukup erat. Wajah Maria memerah kala tidak merasakan pelukan balasan dari si pria.
"Maafkan aku." Maria berkata dengan suara mencicit.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com