webnovel

Aku Jadi Perempuan

Diceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Takashi Yamada yang selalu dibully oleh teman sekolahnya. karena dia sudah membunuh ketua OSIS, padahal dia tidak membunuh ketua OSIS, dia cuma difitnah. pada suatu pagi dia ingin berangkat sekolah, tiba-tiba Takashi Yamada ditabrak sebuah truk sampai meninggal dunia. selanjutnya Takashi Yamada dihidupkan lagi sebagai anak perempuan yang sangat cantik. bagaimana cerita selanjutnya, bacalah cerita saya ini.

ali_6623 · Adolescente
Classificações insuficientes
175 Chs

Chapter 3

Ditempat kejadian, polisi dan ambulan pun datang untuk memeriksa tempat kejadian dan mewawancarai sopir Truk tersebut. Ditempat lain, setelah kejadian Takashi Yamada meningggal dunia, akibat ditabrak sebuah Truk. Sontak membuat seluruh siswa dan siswi di SMA WIKRAMA kaget dan bingung, kenapa Takashi Yamada bisa meninggal dan juga Takashi Yamada meninggalnya disebabkan oleh apa. Ada yang bilang, mungkin karma, karena telah membunuh ketua OSIS, ada juga yang bilang, sudah takdir orang merum dan ada juga bilang kalau Takashi Yamada bunuh diri. Enam puluh persen dari seluruh siswa dan siswi senang, karena Takashi Yamada sudah meninggal. Tiga puluh persen siswa dan siswi ikut berduka karena Takashi Yamada meninggal dan sisanya cuma meacuhkan saja. Didunia lain atau didunia orang mati, Takashi Yamada berdiri sendiri ditempat yang gelap dan dikelilingi oleh asap. Lama kelamaan asap tersebut mulai menghilang. Dari kejauhan, tiba-tiba seorang wanita berparas sangat cantik seperti malaikat datang dan mehampiri Takashi Yamada. Takashi Yamada pun bingung siapa wanita cantik ini. Tampa ragu Takashi Yamada bertanya dengan wanita itu.

Takashi Yamada : Eehh....boleh saya tau, anda siapa ya dan ini dimana.

Dewi : Saya adalah seorang dewi yang membimbing orang yang sudah meninggal, masuk kedalam surga Dan disini adalah tempat orang yang sudah meninggal.

Takashi Yamada : Apa..tempat orang yang sudah meningal, anda jangan bercanda.

Dewi : Apa kamu ingat, saat terakhir kamu lakukan sebelum berada disini.

Takashi Yamada : Kalau tidak salah.....

Ooh saya ingat, saya ditabrak sebuah Truk, karena menolong anak kecil.

Dewi : Bingo....

Takashi Yamada : Dewi saya boleh tanya lagi, apakah setelah ini saya akan masuk surga atau masuk neraka.

Dewi : Kan saya sudah bilang dari awal, saya ini adalah dewi yang  membimbing orang yang sudah meninggal, masuk kedalam surga.

Takashi Yamada : Kalau begitu, bearti saya akan masuk surga.

Dewi : Itu pasti, karena disaat terakhir kamu hidup, kamu masih sempat berbuat kebaikan, yaitu menolong orang.

Takashi Yamada : Sukurlah kalau begitu.

Dewi : Tapi kamu akan saya beri pilihan.

Takashi Yamada : Pilihan.

Dewi : Ya pilihan.

Takashi Yamada : Maksudnya.

Dewi : Begini ya Takashi Yamada, kamu bisa memilih tiga dunia yang akan kamu tempati setelah ini.

Takashi Yamada : Dunia apa itu.

Dewi : 1. Pergi kesurga. 2. Pergi kedunia sihir. 3. Pergi kedunia tampa sihir. Kamu pilih dunia yang mana.

Takashi Yamada : Saya memilih dunia tampa sihir.

Dewi : Kenapa kamu memilih dunia tampa sihir, padahal kalau kamu memilih dunia sihir, pasti lebih seru dari dunia tampa sihir.

Takashi Yamada : Saya memilih dunia tampa sihir, karena ada alasannya.

Dewi : Bisa kamu jelaskan, kenapa kamu memilih dunia tampa sihir.

Takashi Yamada : Karena dunia sihir itu, dunia yang sudah pasti ada perkelahian, kalau misalkan saya memilih dunia tersebut, sudah dipastikan saya akan berkelahi dengan orang, padahal saya tidak suka berkelahi, itu sebabnya saya tidak memilih dunia sihir.

Dewi : Baiklah kalau begitu.

Dewi pun mulai membacakan do'a, disaat itu pula tiba-tiba tubuh Takashi Yamada mulai bercahaya dan menghilang. Didunia baru, dunia tampa sihir. Disebuah kamar mewah, Takashi Yamada mulai membuka matanya, lalu bangun melihat sekitar dan berkata.

Takashi Yamada : Ini dimana, apakah ini dunia tampa sihir itu.

Lalu tiba-tiba dari arah pintu, seorang wanita cantik memakai baju pelayan masuk kekamar dan mendekati Takashi Yamada, lalu berkata.

Pelayan : Tuan Putri, saatnya anda mandi.