webnovel

Chapter 13: Pertarungan Badai

Giga mengeluarkan pedang yang diselimuti listrik biru. aliran listrik yang menyambar di daerah sekitarnya.

Giga tersenyum arogan dan penuh kesombongan, aku hanya bersiap-siap untuk serangan kejutan darinya dan menatap dia penuh kewaspadaan.

"Rasakan ini, «Lightning Slash»"

Giga menebas yang mengakibatkan tebasan petir biru yang disuarakan Guntur yang dashyat dan berkecepatan kilat menuju diriku.

Aku dengan cepat menghindari tebasan petir tersebut yang dimana itu meleset ditempat belakangku. menghancurkan tempat bagian belakang dengan suara guntur dan aliran petir yang menyambar ke segala arah.

Hebat sekali... ini kekuatan yang luar biasa, petir yang cukup cepat, mungkin dalam bentuk manusia aku tidak bisa menghindari maupun melihat serangan ini.

Giga tersenyum setelah melihat diriku menghindari serangannya, dia dengan gerakan kilat yang super cepat tiba di belakangku yang belum mendaratkan kaki di tanah.

"Wah... kau hebat tapi bagaimana dengan serangan jarak dekat seperti ini"

Giga mengeluarkan energi petir yang besar dari pedang yang ia genggam, petir biru menyala terang dan menyambar kesegala arah.

"«Seven Lightning»"

Giga menebas dan mengayunkan pedangnya dengan 7 gerakan petir dalam waktu cepat, aku menerima serangan tersebut dan terhempas membentur salah satu bangunan yang terbakar.

Bommm!....

Giga tersenyum sombong seakan-akan ia menang, dia tertawa hebat dengan suara Guntur dan Sambaran petir dari langit yang membuat suasana menjadi seram.

"Hahahaha.... ini terlalu mudah... aku kira kau lebih kuat dari dugaan ku!.. hahahahhahaha....."

Giga tertawa dengan menutupi wajahnya dengan tangan kirinya, dia tidak menyadari saat aku menunjukkan jariku ke arahnya dengan memusatkan titik ke arah jari telunjuk penuh LE emas.

Dia tidak menyadari hal ini, kesempatan bagus untuk menyerangnya!...

LE yang berkumpul di 1 titik yang aku alirkan ke jari telunjuk seperti bola energi emas.

"«Ball Absolute»"Suara kecil yang secara bersamaan bola energi emas melesat seperti peluru menuju Giga yang sedang tertawa.

Giga melihatnya dan menghindari hal itu dengan menyampingkan kepalanya ke arah kiri tapi di belakang ia dengan jarak jauh.

Duarr.....

Giga terkejut dan merasa kekuatan yang bukan biasa, «Ball Absolute» meleset ke belakang Giga tepat diudara.

Meledak dengan daya kehancuran setara bom di dunia nyata cuman diperkecil ukuran dan luasnya.

"Kekuatan apa itu? sangat kuat dan mematikan!.. apa yang kau lakukan?"

Giga merinding dan sedikit ketakutan melihat daya hancur «Ball Absolute».

"Tidak ada, hanya saja bola emas yang memiliki energi yang besar setara bom atom yang bisa menghancurkan 1 gunung"

Giga terkejut merinding, dia tidak pernah mendengar itu.

"Kekuatan gila apa itu? itu diluar akal apalagi hanya bola energi seukuran bola kecil!.."

"Entahlah... aku hanya memperkecil ukurannya dan jangkauan kehancurannya...!"

Giga merasa diremehkan meski aku tidak melakukan itu, dia memasang wajah tidak suka dan pedang yang ia genggam mengeluarkan sambaran petir dengan aliran petir yang meluas.

Badai menyelimuti dirinya dengan badai petir yang berbahaya dan suasana menjadi seram.

"Kau memang lawan yang kuat, aku akan melawanmu dengan kekuatan dashyat!..."

"Boleh saja, aku akan menerimanya!..."

Giga tersenyum bersemangat, dia terbang ke arahku dengan membawa badai petir disekitar dirinya.

Gerakan super kilat atau ribuan kali lebih cepat dari kilat, dia memberikan serangan tebasan petir dengan beruntun.

Aku menangkisnya dengan «Ball Absolute» yang aku kendalikan di telapak tangan, kami adu serangan ke segala arah dengan kecepatan tinggi dan terlihat seperti kilatan biru (Giga) dan emas (Aku).

"Hahahaha... sampai kapan kau bertahan?"

Giga sangat arogan, aku hanya menangkisnya tebasan petirnya yang menghasilkan energi petir yang besar.

"Aku bisa bertahan sampai kapanpun yang aku mau!.."

Aku menjawab dengan arogan juga, Giga semakin bersemangat hingga badai petir semakin mengganas dan menyambar kemana-mana petirnya hingga menuju tempat Sada dan yang lainnya.

"Kekuatan yang besar, ini berada dilevel tinggi..."

"Kalian berdua, tundukkan kepala kalian dan jongkok untuk berlindung"

"Baik"

**** dan **** mengikuti arahan Sada, Sada melihat badai petir yang dashyat diselimuti awan gelap dan angin berhembus kencang.

Sada mengaktifkan skill miliknya yang dapat melindungi warga desa.

"Aku akan meluncurkan kalian, dan Daichi... aku harap kau baik-baik saja"

"«Skill Demon: Bloods Shield»"

Sada mengaktifkan perisai dari gigitan jari jempolnya yang meneteskan darah dan darahnya dimanipulasi oleh Sada menjadi kubah perasai merah yang melindungi warga desa.

Sementara aku masih bertarung yang bisa dilihat dari luar badai seperti cahaya emas dan biru yang meledak-ledak.

Giga dengan kekuatan yang bisa memanggil senjata, dia memanggil pedang bernama Blade Inferno.

"Kau akan melihat badai petir Inferno!..."

"Saksikanlah.... Storm Thunder Inferno!...."

Giga memegang dua senjata berupa Blade Inferno yang bagian tajamnya diselimuti api Inferno sementara yang satunya bernama Sword Thunder.

"Kekuatan yang besar, ini sangat panas dan berbahaya!..."

"Ini adalah Blade Inferno dan Sword Thunder yang dimiliki pahlawan di masa lalu.. Api yang bisa membakar apapun mau waktu,hukum, sihir, energi dan objek."

"Sementara petir yang bisa membuat kekacauan terhadap ruang-waktu dan menghapus keberadaan"

Aku hanya melihat pemandangan yang memukau dan menyeramkan, badai petir yang diselimuti api besar karena tipuan angin badai yang besar.

Bomm!..

Benturan dashyat dari adu serangan tebasan petir, api dan bola absolute yang super kuat, kami bertarung di udara, kecepatan yang sudah melebihi kecepatan kilat.

Kekuatan yang berbahaya, jika aku tidak kebal terhadap semua serangan dia. mungkin keberadaan dan semua seranganku hilang.....

Giga semakin bersemangat, petir dan api miliknya semakin kuat dan besar. aku menjauh dan menembakkan Bola absolute kepadanya.

"«Ball Absolute»"

Dalam jumlah 10 bola absolute mengarah Giga yang tentu saja dengan mudah ditebas olehnya tapi aku berhasil turun ke tanah.

"Sudah saatnya mengetes skill tersebut!.."

Menghantam kaki dengan kuat ke tanah, kuda-kuda untuk melancarkan pukulan kuat dan meloncat tinggi menuju Giga yang sedang diudara hingga tanah yang jadi pijakan loncat hancur.

"«Punch Gold»"

Aku memberikan pukulan tangan kanan kuat meskipun ditahan oleh Giga menggunakan pedang thunder yang justru membuat ia terhempas jauh.

"Kekuatan apa ini? pukulan dia jauh lebih kuat!..."

Kecepatan yang super tinggi yang meninggalkan jejak cahaya emas, terbang menuju Giga yang mengejutkan dirinya.

"Kau terkejut? ini hanya awalnya saja dariku!.."

Aku memberikan pukulan tangan kanan kuat kepadanya, dia menangkisnya dengan Sword Thunder yang menghasilkan benturan kuat hingga permukaan tanah dibawah kami hancur.

"Kekuatan apa ini? dia seakan-akan semakin kuat!.. aku harus melakukan sesuatu!.."

Giga terhempas kembali dan aku mengejarnya dengan terbang gaya ular, aku tepat dibelakangnya yang mengejutkan dirinya.

Aku mengarahkan tangan kananku ke arahnya yang mengeluarkan energi sihir emas yang kuat kepadanya.

"Terima ini, «Energy Blaster»"

Bummm!..

Energi emas yang kuat, mampu menembus segala pertahanan dan menghilang keberadaan musuhnya meskipun tidak terikat kematian....

"Tidak akan semudah itu, «Pusaran Inthun»"

Giga memutar kedua pedangnya yang menghasilkan api dan petir yang berputar kencang, memblokir seranganku.

Sungguh cerdik, tapi berapa lama dia bisa bertahan?

Aku tidak menarik seranganku, Giga sangat hebat karena dalam waktu lama dia bisa bertahan menggunakan skill dia.

"Kalau begini terus, aku akan terkena serangan blaster miliknya!.. lebih baik aku menggunakan skill tersebut!.."

Giga menghentikan skill «Pusaran Inthun» dengan menggunakan skill «Aliran petir api». Gerakan yang dimana Giga bergerak di udara seperti aliran petir yang fleksibel gerakan dan smooth.

"Apa yang dia lakukan? gerakan yang cepat dan lembut!..."

Giga tepat disampingku dan mengayunkan Blade Inferno miliknya kepada diriku. Aku dengan cepat memberikan serangan pukulan kuat terhadapnya.

Bomm!...

Ledakan hebat dari benturan kedua serangan kami, kami terhempas dan menjauh diri. Giga dan aku menghantam tanah dengan keras dan menahan tubuh dengan kaki.

Kami berhenti dan berdiri saling menatap meski dihalangi oleh badai petir api yang panas hingga melelahkan apapun termasuk tanah yang sedang meleleh mirip lautan api.

"Kau lumayan hebat..... bisa bertarung imbang dengan diriku!.. aku memberikan tepuk tangan kepada dirimu!.."

Giga tersenyum, menancapkan pedangnya ke tanah dan memberikan tepuk tangan kepada diriku.

"Wah.. terimakasih atas pujiannya, kau juga hebat dalam bermain pedang... mungkin karena kau bisa memanggil pedang pahlawan lainnya!..."

"Kau benar, aku bisa menguasai semua senjata yang aku punya!.. dan ini adalah salah satunya!...."

Giga memuji kedua pedangnya yang memukau dan bagus bentuknya, aku dan ia hanya menatap satu sama lain.

Giga diam-diam memanggil pedangnya yang berwarna putih salju, aku tidak tahu apa pedang itu tapi aku merasakan firasat yang berbahaya.

"Hehehehe.... kalian semua tidak akan selamat termasuk para Demon!.."

Senyuman dan ketawa kecil Giga yang aku mendengarnya, aku tidak tahu apa yang dimaksudnya.

"«Frozen Time»" Ucapan Giga yang kecil dan menancapkan pedangnya yang membekukan waktu.

"Waktu berhenti? aku merasakan suasana yang dimana waktu tidak berjalan!.."

"Kekuatan yang hebat, ini kekuatan yang super hebat tapi sepertinya aku tidak terpengaruh karena ada skill «Time»"

Giga mendekatiku, dia menyangka diriku terkena efek pembekuan waktu ini... aku sepertinya harus berpura-pura....