Rama duduk, gugub berhadapan dengan kedua mertuanya yang sedang menatapnya dengan tatapan menukik. Tidak heran dan membuatnya maklum, bila ayah mertuanya terus menatapnya seperti itu karena masih belum memaafkannya sampai detik ini. Berbeda dengan ibu mertuanya yang nampak lebih bersahabat.
Apartemen itu terasa hening menyisakan keluarga tengah berkumpul jadi satu di ruang tamu. Tak ada percakapan diantara mereka.
"Hmmm." Alice terus mengendus aroma tubuh Rama dibalik kaos oblong warna hitam yang masih basah. Tak peduli sekitarnya yang terus menatap kearahnya dan Rama.
"Alice, kamu maih mual terus ya?" Zubaidah melihat Alice yang tak melepas sedikitpun tubuh Rama hingga beberapa menit berlalu.
"Ya mah. Nggak tahu kenapa setiap aku mual kalau nyium tubuh tubuh mas Rama seketika rasa mual itu pergi." jawab Alice dengan tanpa semangat. Secara tidak langsung dia sudah bergantung pada Rama dan membalikkan niatnya untuk menjauh dari Rama.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com