Keheningan menyelimuti dua insan di dalam kamar yang tak terikat hubungan apapun hanya sebatas saling peduli. Bibir keduanya masih saling menempel menyisakan keterkejutan luar biasa hingga Reza membelalak sempurna tidak menyangka Melisa berani senekat itu.
Merasakan sesuatu yang lembut dan kenyal menekan bibirnya membuat atensi Reza terhenti. Pikirannya mendadak memutar kenangan di masa lalu. Ciuman ini adalah ciuman pertama ia rasakan setelah bertahun-tahun hidup di Jakarta. Ya, Reza telah menyimpan dan menutup rapat kenangan di masa lalunya bersama seseorang. Tapi hanya dengan kecupan bibir Melisa ini bisa membuatnya kembali teringat akan masa lalunya.
Otaknnya kembali waras setelah hanyut dalam sentuhan yang sudah lama hilang tak ia rasakan dengan masa lalunya membuat Reza mendorong Melisa menjauh, sehingga terlepaslah kedua bibir mereka yang sebatas menempel.
"Maaf kak." Melisa menatap takut mimik wajah tidak suka sambil memegangi bibirnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com