Ditengah panas teriknya matahari, Panji mengais rezeki dengan sabar dan penuh semangat. Setiap peluh keringat yang jatuh di tubuhnya mengalirkan rezeki untuk keluarga kecilnya. Kehadiran Sabrina ditengah rumah tangganya bersama Intan mampu memberikan energy yang luar biasa dalam dirinya, hal itu sangat dirasakan jauh ketimbang sebelum anaknya lahir.
"Sudah sampai Bu." Motor matic Panji berhenti di depan rumah yang cukup mewah di sebuah komplek perumahan.
"Ya nak."
"Awas hati-hati turunnya, Bu. Pegangan tangan saya Bu." Panji mengulurkan tangannya memegangi tangan keriput ibu parubaya yang menjadi pelanggannya hari ini.
Ibu parubaya tersebut turun dari motor dengan hati-hati berpegangan erat pada tangan Panji.
"Makasih nak." ibu parubaya tersebut sudah turun dari motor dengan selamat.
"Sama-sama Bu."
"Ini nak uangnya." Ibu parubaya tersebut memberikan uang lembaran merah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com