Tok tok
"Mas siapa pagi-pagi begini ada yang bertamu?" Intan menggerai rambutnya yang menampakkan bercak merah hasil ukiran bibir Panji semalam. Ia tak mau ada orang lain melihat keganasan Panji semalam padanya makanya ia gerai rambutnya hingga menutupi leher jenjangnya yang sudah dipenuhi bercak kemerahan.
"Nggak tahu. Biar aku buka pintunya, kamu lanjutin aja,"
Cup
Panji mengecup pelipis sang istri sebelum berlalu.
Intan mengangguk kemudian melanjutkan aktivitasnya yang tengah mengaduk teh hangat untuk suaminya. Seperti biasa Panji biasa minum teh hangat di pagi hari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com