Malam semakin larut, semua orang telah menyelami alam tidurnya masing-masing. Angin malam yang dingin berhembus dengan kencangnya menambah nyenyaknya larut dalam alam tidurnya.
Disaat semua orang sudah terlelap tidur dibalik gulungan selimut tebal, berbeda dengan seorang wanita yang kini tengah berdiri di luar rumah. Tak peduli dengan hembusan dinginnya angin menembus pori-pori kulitnya terasa menusuk hingga ke tulang.
"Sudah malam begini kenapa dia belum pulang?" Intan menatap jalanan di depan rumahnya yang lengang sembari menanti seseorang melintas yang tak lain adalah suaminya pulang. Pasalnya sudah pukul 10 malam lewat tapi suaminya tak kunjung pulang. Tidak biasanya ini terjadi.
"Apa dia menghindariku yang mengacuhkannya beberapa hari terakhir ini,"
Tak terasa sudah berpuluh menit ia berdiri menanti penuh harap, tak menyurutkannya untuk berlalu darisana. Tak rasa lelah ataupun kesal di tubuhnya justru rasa khawatir dan cemaslah yang membuatnya bertahan selama itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com