Hati Melisa tidak tenang, yang ada dipikirannya hanyalah Rama dan Rama. Bahkan kerinduannya yang belum terbayar sempurna tadi pada Alex sirna begitu saja. Ia mengkhawatirkan keadaan Rama.
Setibanya di depan rumah sakit, melisa langsung turun namun, terhalang dengan sesuatu yang menahan tangannya.
Melisa menoleh. "Ayo aku antar cuci muka dulu." Ucap Reza pada Melisa yang langsung diangguki.
Dengan perasaaan penuh kecemasan, Melisa melangkah cepat disusul Reza dari belakang. begitulah mereka berdua bila sudah bersama. Reza selalu siap bersedia mendampingi Melisa, tanpa diminta, Reza ingin memastikan keadaanya baik-baik saja. tidak heran bila Bambang menaruh kepercayaan pada Reza untuk menjadi suami Melisa.
"Mamah papah." Melisa menghambur kedalam pelukan kedua orangtuanya yang sudah ada di depan salah satu ruangan rumah sakit.
"Melisa sayang." Amira mendekap erat tubuh puterinya dengan sayang, kaget Melisa datang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com