webnovel

Chapter 7: Biaya Sesungguhnya

Andrian, Bianca, dan Kelompok Cynthia memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Feltros sebelum ke ibukota kerajaan Apatura. Kuda Mereka masih memulihkan diri dari serangan bunga yang telah dilepaskan Kian. Keadaan mendesak tadi hanya memungkinkan pemberian obat pada air minum setiap kuda.

Mencapai lokasi pengistirahatan kudanya, mereka semua memutuskan untuk beristirahat semalam sebelum kembali keesokan paginya.

Mereka beristirahat di dua tenda. Cynthia, Amaryllis, dan Bianca akan menetap di satu tenda, sementara Andrian, Colleith, dan Irma akan tidur di tenda lainnya.

Cynthia, Amaryllis, dan Bianca kini memiliki pembicaraan terkait apa yang telah mereka lalui dan rencana yang akan mereka lakukan di masa depan. pembicaraan mereka berlalu hingga dini hari di mana mereka memutuskan untuk tidur.

Membaringkan badannya, Cynthia berharap semua ini telah berakhir. Berpikir demikian rasa lega dan rasa nyaman memenuhi tubuhnya yang masih dibalut perban.

Setelah Badai Terjang berakhir, langit biru yang muncul akan jauh lebih indah daripada sebelumnya.

Berpikir demikian sambil menatap ke langit-langit tenda, Cynthia menutupi matanya.

.

.

.

Mereka semua telah bersiap untuk pergi pada saat matahari telah naik mendekati puncaknya. Kuda-kuda telah beristirahat dan mulai pulih dari serangan yang mereka terima. perjalanan mereka kembali berjalan dengan cepat sejak mereka menggunakan metode penggantian kuda dan berderap di sepanjang perjalanan. Andrian dan bianca yang belum terbiasa berkuda ditunggangi oleh Coleith dan Cynthia.

Di tengah perjalanan, Mereka sampai pada sebuah lapangan bunga dan sisa-sisa dari apa yang sebelumnya merupakan sebuah desa bernama Novem. Dibandingkan dengan pengamatan yang dilakukan oleh Coleith dan Irma sebelumnya, kehancuran yang terlihat jauh lebih jelas sepanjang mata memandang.

Desa Novem merupakan sebuah area transit antara Wilayah/Domain Vilhelmina Elysium dan Feltros dengan Ibukota Kerajaan Apatura sekaligus berbatasan dengan Kekaisaran Houten. Sekitar 860 orang dan puluhan pengelana melewati desa ini setiap hari.

Namun apa yang tersisa hanyalah sebuah menara batu yang tidak berubah menjadi bunga.

Mereka melanjutkan perjalanannya dengan Cynthia kembali melihat ke Andrian beberapa kali di sepanjang perjalanan mereka kembali.

.

.

Andrian dan lainnya sampai ke sebuah Manor dimana beberapa penyihir berzirah dan pelayan mulai merawat mereka sambil mengepung Andrian dengan senjata dan sihir yang telah mereka persiapkan. Sebelumnya Cynthia telah menjelaskan apa yang terjadi, Namun Ayahnya memutuskan bahwa beberapa persiapan mesti dilakukan.

Melihat bahwa Andrian tidak melawan, Sosok besar dalam zirah hitam keemasan mulai muncul dari sekelompok penyihir berzirah. Pakaian sisik naga dan jubah serigala yang dikenakannya membuat penampilannya semakin mengerikan. Aura kuning pekat menyinari seluruh tubuhnya.

Dia melihat ke Andrian yang hanya diam menatapi matanya seolah mampu melihat apa yang berada di belakang helm tersebut. Sebuah hembusan nafas muncul dari sela-sela di Helmnya.

"Semoga Yang Mulia memberikan hukuman yang sesuai untuk kekejianmu"

Ungkapnya sambil kembali ke dalam Manor bersama Cynthia, Amaryllis dan 'Anak' barunya, Bianca.

"Ayah bagaimana dengan urusan Victor Tell? "

Ungkap Cynthia. Ayahnya Volpa Feltros adalah seorang Jenderal yang menjaga perbatasan dengan Kekaisaran Houten.

Namun, Volpa tidak menjawab Cynthia dia justru memeluk Cynthia yang telah melepas helmnya saat memasuki bangunan rumahnya.

"Tidak usah pedulikan Victor itu…Ayah…Ayah minta maaf… aku benar benar-benar tidak ingin kehilangan dirimu aku telah salah menilaimu kukira kekuatan sihirmu telah cukup untuk mengalahkan seorang Iblis-"

"Ayah?! "

Gumaman penuh dengan rasa menyesal terus bercucuran dari Volpa. Dia telah salah mengukur kemampuan putrinya.

Volpa tidak memiliki kekuatan sihir yang kuat seperti Cynthia. Kelemahan itu membuatnya mengembangkan pendekatan untuk menggunakan teknik tarung bela diri dan penggunaan sihir yang efisien.

Dia kira Cynthia yang memiliki bakat kekuatan sihir yang sangat kuat bahkan menjadikannya yang terkuat di Kerajaan akan jadi alasan yang cukup untuk melawan Iblis.

Pengalaman bertarung Cynthia masih belum cukup untuk melawan Iblis yang licik dalam bertarung. Cynthia hanya mengenal peperangan dimana orang-orang saling bertarung di satu area. Kalahkan sang ketua dan anda menang.

Untuk memecahkan kelompoknya dan membahayakan orang lain untuk merusak moralnya. Ini sungguh suatu kelalaian dalam penilaiannya.

Seorang wanita paruh baya muncul dari lantai atas rumah. Bersama dengannya adalah beberapa rombongan dokter.

Melihat kondisi Cynthia dan wajahnya yang diperban dengan sebuah bunga merah muncul di sela matanya, dia mulai memeluk Anaknya aliran air mata

"Ibu?! "

Melihat momen dekat antara Cynthia dan Orang tuanya, rasa iri muncul di hati Bianca. Apakah Cynthia dicintai oleh orang tuanya karena bakatnya? Kecantikannya? Lalu kenapa mereka masih mencintainya saat Cynthia kehilangan keduanya? Apakah dia akan dicintai seperti Cynthia?

Andrian mulai masuk bersama dengan beberapa rombongan penyihir yang kini mengikatnya. Meskipun demikian wajahnya Andrian masih terlihat tenang.

Dari dalam hatinya, Volpa ingin meloncat dan menghajar b€d©b%h di depannya. Terlebih lagi Andrian yang hanya menatapnya seolah menantangnya untuk melakukannya. Namun, dia tidak bisa melakukannya. Cynthia terus mengingatkannya apa yang terjadi pada Andrian dan harus dihakimi di depan Sang Raja.

Menghela nafasnya, Volpa melihat ke arah Bianca dan rekannya Cynthia yang telah datang.

"Kalian Istirahatlah selama beberapa hari ini, biarkan Aku dan Cynthia yang membawanya untuk menerima hukumannya".

Ungkap Volpa, rumahnya ini merupakan sebuah rumah besar yang sanggup menampung 30 orang tamu. 3 orang pahlawan yang telah merawat putrinya mesti menerima perlakuan terbaik.

" Maaf, tuan Volpa aku harus ikut! "

Jawab Bianca yang menatap ke Volpa.

Volpa mencoba untuk meyakinkan Bianca bahwa dia tidak perlu ikut, melihat bahwa Bianca tidak menerima jawaban " tidak " Menghela napasnya dan menerima permintaan Bianca.

.

.

Dini hari pada keesokan harinya, Volpa, Cynthia, dan Bianca mulai pergi ke ibukota dengan sebuah kereta kuda. Andrian bepergian dengan kereta kuda lainnya yang dipenuhi oleh penyihir yang bersiap untuk membunuhnya jika dia menunjukkan keinginan untuk kabur.

Saat matahari mencapai puncaknya, mereka sampai di sebuah kota besar yang dibangun diatas sebuah gundukan tanah seperti bukit. Rombongan mereka berjalan lurus melewati jalan besar yang berakhir di depan sebuah benteng. Mereka masuk kedalam benteng tersebut dan berhenti di depan sebuah gedung megah yang terletak di depannya.

Kota ini Adalah ibukota kerajaan Apatura, Apaturinae.

Volpa dapat mengancam Victor Tell dari menyebarkan beritanya ke publik, namun dia tidak bisa mencegah berita ini diketahui oleh petinggi kerajaan. Berita ini merupakan berita besar.

Seorang penyihir tinggi telah mati dan seorang penyihir tinggi lainnya yang juga merupakan penyihir terkuat di seluruh kerajaan telah mengalami luka Fatal yang mungkin memaksanya untuk pensiun. Keluarga Vilhelmina Elysium telah runtuh, dan [kesalahan transmigrasi Jiwa] telah terjadi di Kerajaan.

Hal ini terbukti saat Mereka memasuki wilayah kerajaan, sebuah tebasan pedang bersulut api yang penuh dengan keinginan untuk membunuh melesat ke Andrian. Serangan ini tepat mengenai tubuhnya namun kerusakan yang terjadi tidak cukup untuk membunuhnya.

Andrian terpental ke sebuah dinding. Hentakan keras beserta retakan muncul saat tubuhnya menghantam dinding.

Di tempat Andrian berdiri terdapat seorang pria dengan pedang yang dibaluti api biru. Wajah pria ini dipenuhi amarah melihat Andrian yang masih berdiri.

"AKAN KUBUNUH KAU SETAN!!!! "

Teriakannya memenuhi gedung membuat semua orang tercengang. Volpa pun melihat ke pria disebelahnya. Dia adalah Komandan Kesatria Penyihir Kerajaan. Dylan Sander

Volpa kemudian menyadari sebuah Fakta tentang Dylan.

Dylan lahir di Novem.

Biaya sesungguhnya dari memanggil seorang iblis yang selalu datang terlambat adalah kebencian dan dendam dari mereka yang engkau korbankan akan selalu datang menghantui seluruh hidupmu.

welp.. rip Andrian yang akan diincar oleh para protagonist kedepannya wkwkwk

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Funggencreators' thoughts