Pelayan mengantarkan makanan pesanan Raffael dan menghidangkannya di atas meja Raffael.
"Selamat menikmati.." ucap Pelayan.
Raffael hanya mengangguk. Pelayan kemudian pergi dari hadapannya. Sebelum mulai memakan makanannya, Raffael mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru restoran.
Matanya menangkap salah satu objek yang sering kali mengganggu ketenangan hati dan pikirannya. Objek tersebut terlihat sedang menunduk dan menghindari sesuatu.
Mata Raffael memicing untuk mempertajam penglihatannya.
"Bukankah itu Airin??" gumam Raffael.
...
Naufal telah selesai memesan makanan untuk dirinya dan Airin.
"Bagaimana tempat ini rin??" ucap Naufal pada Airin.
Airin mengangguk tanpa menoleh ke Naufal.
"Iya bagus bang.. bagus kok.." ucap Airin tetap menunduk.
Naufal mengernyitkan keningnya bingung ketika Airin terus saja menunduk meski sedanh berbicara dengan dirinya.
"Kamu kenapa rin?? Kenapa menunduk seperti itu?? Apa perut kamu sakit??" ucap Naufal.
Airin menggeleng.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com