Kaito
"Oi ... sudah belum?", tanya ku dengan nada malas.
"Belum ... sebentar lagi", jawab para gadis yang merias Ai di depan kelas.
Kami para laki laki diminta untuk menghadap ke belakang kelas dan tak boleh mengintip para gadis yang sedang memakai kostum untuk drama minggu depan.
"Oi oi ... kira kira seberapa imut Ai ya?"
"Hmm ... bisa lebih imut dari cosplayer kali ya?",
- (COSPLAY adalah istilah bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga), maupun video games) -
"Wah kalo gini lama lama aku bisa jatuh cinta sama Ai",
"Woi ... mau ku pukul kalian?", ucap ku dengan nada datar.
"Hehe ... sang tokoh utama marah tuh"
"He Kaito, kalo bukan karena Ai kamu pasti bolos lagi seminggu ini kan?", ujar Raku.
"Nama nya juga cinta ya kan?"
"Cinta bisa mengalahkan segala nya"
"Setuju!!!'
Kami para laki laki menunggu para gadis untuk selesai memakai kostum mereka. Ada yang berdiri dan ada yang duduk di lantai. aku duduk di atas meja bersama Raku. Kami hanya mengobrol disertai candaan yang selalu membuat kami tertawa.
"Kami siap!!!", seru seorang gadis yang mengambil perhatian kami para laki laki yaang menghadap ke belakang kelas.
"Woah ini dia"
"Satu ... dua ... tiga ... ayo",
Kami pun membalik badan kami secara bersamaan.
"Woaah!!!"
"Kawaiii!!!", (imut!!!)
Berbeda dengan reaksi para laki laki lain, aku malah terdiam dan mataku terpaku pada Ai yang berada di tengah barisan para gadis yang ada di depan kelas.
Rambut pirang keemasan nya yang diikat menggunakan pita warna merah, Ai mengenakan seragam sekolah seperti dalam anime atau manga yang sering ku baca. Seragam warna putih dan rok warna biru muda disertai dasi oranye nya itu membuat nya makin cantik.
Sial! mata ku gak mau lepas dari wajah nya.
Ting tung ~
Suara notifikasi smartphone yang ada di saku seragam ku.
Ternyata Ai yang mengirim chat untuk ku.
"Gimana?"
Satu kata itu membuat ku bingung harus menjawab apa. Ingin sekali aku mengambil foto, tapi pasti teman teman akan mengejek ku dan mengira aku benar benar berpacaran dengan Ai.
"Kita harus ambil foto Ai sama Kaito!!", teriak Raku.
"Setuju!!!", teriak para gadis yang ada di depan kelas.
Para gadis menarik ku sampai aku berakhir di depan kelas bersama Ai.
"Mereka serasi banget kan?"
"Woo iya pasti"
"Oi ... gak perlu ginian lah ...", kata ku dengan wajah malas.
"Ai-chan pegang tangan Kaito-san", ucap Naya sembari mengarahkan kamera smartphone nya ke arah kami.
"Oi Naya! ...", ujar ku dengan wajah kesal.
Tapi saat saat yang tak terduga datang. Tiba tiba tangan kanan ku digenggam oleh tangan kiri Ai. Aku pun menoleh ke arah nya dan melihat pipi nya yang penuh rona merah tanda ia sedang tersipu malu.
Walau mulut ku berkata aku tak mau berfoto bersama Ai, tapi hati ku berkata lain.
"Cieee!!!!", sorak teman teman sekelas kami.
"Kaito-san ... lihat ke sini!", pinta Naya sembari memotret kami berdua dengan kamera smartphone nya.
"Cieee ... kayak foto prewedding nih ...", kata Haru yang memecah tawa seisi kelas.
"Aku dapet foto nya!", ujat Naya lalu melihat lihat hasil jepretan nya di smartphone nya.
"Coba coba sini lihat!", kata seorang gadis lalu gadis lain mengerumuni Naya untuk melihat hasil foto nya.
"Ai?, kamu ...", aku tak sanggup melanjutkan kalimat ku.
Tapi saat melihat wajah imut nya yang penasaran itu.
"Kamu cantik", bisik ku perlahan di telinga nya.
Kata kata ku membuat wajah Ai memerah. Aku malah menjadi gugup setelah mengatakan kata kata ku tadi.
"Etto ... tadi kamu kan tanya gimana, jadi aku jawab sesuai pendapat ku kan?", kata ku menjelaskan semua nya agar Ai kembali tenang.
"Cieee!!!!", lagi lagi sorakan teman teman sekelas kami yang membuat ku tambah gugup.
"Oi oi ... kenapa kalian fokus pada ku ... lihat itu Raku", ucap ku menunjuk ke arah Raku yang sedang membantu Haru mengikat rambut nya.
"Wouah!!! ... satu lagi pasangan di kelas kita!!!", kata Naya lalu memotret mereka.
"Heh!!!?? ... kenapa jadi aku", tanya Raku dengan wajah bingung.
Hufff ... aku senang perhatian mereka teralihkan ...
Terimakasih teman ku ... kau yang terbaik ...
"Ano ... Ai?, kamu gak apa apa kan?", tanya ku saat melihat wajah Ai masih memerah.
Ting tung ~
Notifikasi smartphone yang ada di saku seragam ku.
"Terimakasih Kaito"
He?!