Ruui
Aku pun meminjam dan membaca naskah novel Ai. Halaman demi halaman kubaca perlahan.
Hmm ... walau banyak penulisan kata yang salah tapi ... eh?! ... tak salah lagi ... ternyata Ai menjadikan Kaito tokoh utama.
Dan kalo dibaca pake hati ... Ai suka sama Kaito?! ... apa Kaito sudah membaca naskah Ai? ... lebih baik jangan.
=°=°=°=°=°=°=°=°
Kaito
Ceritamu dingin senpai ... itu karena kau hanya berimajinasi tanpa melihat kenyataan yang ada.
Jauh berbeda dengan Ai ... dia menulisnya menggunakan hati nya yang indah seperti pelangi.
Lagi lagi suara sobekan kertas terdengar oleh telingaku. Ai menulis sesuatu di secarik kertas dan memberikanya padaku. "Aku ingin mengambil sesuatu di kelas", tulisnya.
Seketika itu juga Ai berdiri dan melangkah keluar dari ruang klub.
"Ano ... Ruui senpai?",
"Hmm ... aku tau aku harus mengimbangi imajinasi dan kenyataan kan? ... hebat juga kau Kohai", kata kak Ruui dengan tatapan dingin nya.
Woeh ... cepat paham ... tak heran dia peringkat satu dikelas tiga.
Saat itu juga suara tawaan sekelompok siswa dari lantai bawah mencuri perhatianku.
"Haha ... Sukurin ... Hahaha!!",
"Apaan coba suara berisik itu!", ucap kak Ruui tetap fokus pada naskah novel Ai.
"Dia sedang diincar anak kelas 3", ucapan kak Shou yang terngiang di kepalaku.
Ayolah ... semoga bukan dia.
Aku segera berdiri dan melangkah mendekati sumber suara itu. Setelah menuruni tangga aku melihat Ai tersungkur di depan kelas dengan seragam nya yang basah kuyub.
Jangan bercanda ... apa dia disiram air?!!
Aku segera berlari mendekati nya.
"Apa kau baik baik saja?", tanyaku seraya mengulurkan tanganku padanya.
Dia mengangkat wajah nya dan memandangku dengan senyuman manis yang selalu ia berikan padaku.
"Kau ini ... aneh!", ucap ku sembari membantunya bangkit berdiri.
"Weh ... Kaito, Ai kenapa?", tanya kak Sakura melangkah ke arah kami.
"Cewek kelas tiga ... kenapa sih?! bercandanya kelewatan", ucapku kesal.
=°=°=°=°=°=°=°=°
Tanpa menjawab pertanyaan dari Kaito, Sakura berkata.
"Yang penting Ai harus ganti baju ... dia bisa demam, aku masih ada seragam olahraga ... ini dipake aja", kata Sakura mengeluarkan seragam olahraga dari dalam tas birunya.
Ai hanya tersenyum dengan sedikit membungkuk kan badan tanda terima kasih lalu pergi melangkah ke arah toilet.
"Kau ingin tau kan?", tanya Sakura pada Kaito.
"Hmm ... gak jadi lah ...", kata Kaito merubah pikiranya.
"Kalo pengen tau ... temui aku di perpustakaan ... aku disana sampe sore", kata Sakura menepuk pundak Kaito seraya melangkah menuju perpustakaan.
=°=°=°=°=°=°=°=°
Kaito
Cari tau gak ya? ... entar aku dikatain suka sama Ai gimana coba?
Aku hanya menghela nafas ku mencoba menenangkan pikiranku yang kacau ini.
"Hoi ... ngalamun aja di depan kelas", ucap Raku menepuk pundak ku.
Aku terkejut karena tak biasanya Raku ke sekolah di hari libur seperti ini.
"Eh, kamu punya pacar? kok ke sekolah hari sabtu gini?", tanyaku dengan nada candaan.
"Pala mu! ... tunggu kamu beneran pacaran sama Ai? ... hebat dia bisa membuat mu ke sekolah di hari libur gini", balas Raku.
"Cih, kau selalu bisa mengembalikan ejekan ku ... ngomong ngomong dimana Mina?", tanyaku mengubah topik pembicaraan.
"Hmm ... kayak nya aku melihatnya di perpus ... ah mungkin salah liat kali ... ya sudah aku pulang dulu", ucap Raku melangkah menuju pintu keluar gedung sekolah.
Hmm ... mana mungkin Mina mau ke perpus ... Raku pasti salah liat, lagian mata nya kan minus gara gara kebanyakan main game.
Tanpa pikir panjang aku melangkah menuju perpustakaan untuk menemui kak Sakura. Tepat saat aku masuk perpustakaan dia langsung memintaku duduk di samping nya.
"Dah ketebak kau pasti kesini", kata kak Sakura fokus pada novel yang ia baca.
"Hmm ... cepetan aku mau pulang loh", ucapku dengan wajah malas.
=°=°=°=°=°=°=°=°
Sakura
Anak ini ... apa segitunya dia peduli pada Ai? ... dia bahkan tak pernah menanyakan satupun hal tentang Mina ... sahabat yang selalu ada di sisi nya.
=°=°=°=°=°=°=°=°
Kaito
"Oi malah ngalamun!", kata ku kesal.
"Oke oke ... dengerin baik baik", ucap kak Sakura menutup dan meletakan novel yang ia baca ke meja.