webnovel

Adventure Of Sasya (season 2)

Setelah beberapa tahun berlalu semenjak kejadian itu, Sasya sekarang hidup tenang, aman, dan nyaman bersama ayah dan pamannya. dia sekarang tinggal bersama ayah dan pamannya di dunia fantasi yang dipenuhi berbagai ras, diantaranya ada ras kucing, ras serigala, ras rubah, ras goblin, ras naga, dan berbagai ras lainnya. disana, ada sebuah sekolah akademi sihir yang mengajarkan murid-murid tentang cara menggunakan sihir dengan baik dan benar. Sasya berminat masuk ke sekolah tersebut dengan niat ingin belajar dan tentunya mencari teman baru. awalnya semua berjalan dengan baik. tapi, lama kelamaan masalah dan konflik mulai muncul. mereka semua saling menyalahkan atas apa yang terjadi. bahkan, ada yang ingin memulai peperangan antar ras karena ras mereka dikucilkan dan dihina oleh ras yang lebih tinggi. Sasya disini harus menyelesaikan semua masalah-masalah itu. dia berpetualang ke berbagai belahan dunia, dari mulai alam alam bawah, alam menengah, sampai ke alam atas tempat dimana para dewa berada. tentunya, ayah dan pamannya tidak akan membiarkannya berpetualang sendiri. mereka ikut bersama Sasya untuk berjaga-jaga kalau ada masalah yang akan mengancamnya. teman lama Sasya juga akan ikut berpetualang kembali bersamanya, memulai sebuah perjalanan baru di dunia yang baru. apakah Sasya dan yang lainnya akan berhasil menyelesaikan semua masalah ini? atau akan ada masalah yang jauh lebih besar dan berbahaya di masa depan nanti.

1_Me · Fantasia
Classificações insuficientes
6 Chs

bab 1: hari pertama

Di pagi yang cerah ini, Sasya bangun tidur dengan perasaan yang senang. Dia meregangkan badannya dulu, lalu kemudian dia membereskan kamarnya.

Sasya: "sepertinya, tinggi badanku naik menjadi 147cm. Tapi, itu masih kurang."

Sasya: "oh ya! Hari inikan hari pertama aku masuk sekolah akademi sihir. Aku lupa!"

Sasya kemudian bergegas mempersiapkan segalanya. Dia mandi terlebih dahulu, lalu setelah itu langsung mempersiapkan segalanya . Setelah semuanya sudah disiapkan, Sasya berpamitan terlebih dahulu dengan ayahnya lalu kemudian pergi ke sekolah.

Sasya: "ayah. aku pergi berangkat sekolah dulu ya. Sampai jumpa ayahku tersayang!"

Legend: "ya! Hati-hati dijalan."

Sasya: "baik."

Sasya bergegas menuju sekolah karena sebentar lagi kelas akan segera dimulai.

Saat dijalan, Sasya sempat membantu warga-warga yang membutuhkan pertolongan. Dia menggunakan kekuatan sisa yang dia miliki untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Setelah membantu mereka, Sasya kemudian berlari dengan cepat untuk sampai tepat pada waktunya.

Setelah beberapa saat, akhirnya Sasya sampai ke sekolah akademi sihir. Dia kagum dengan ukuran gedung sekolah yang begitu besar. Dia juga melihat kalau ada banyak murid-murid dari berbagai ras yang berbeda yang ada disana.

Sasya: "sepertinya hanya aku yang manusia normal disini. Semuanya rata-rata dari ras hewan dan ras iblis."

Sasya: "tapi tidak apa-apa. Yang penting mereka baik dan bisa diajak berteman."

Sasya dengan cepat masuk ke dalam sekolah dengan berlari.

Saat Sasya akan masuk ke gedung sekolah, dia dihadang oleh sekelompok murid laki-laki yang kelihatannya mereka nakal. Murid laki-laki itu berasal dari ras serigala yang terkenal dengan kenakalan dan keangkuhan mereka saat bertemu dengan ras lain.

Karena Sasya itu gadis yang sopan, dia meminta mereka untuk memberinya jalan. "permisi. Aku mau masuk ke dalam. Bisa tidak untuk tidak menghalangi jalan? Karena itu bisa menghalangi seseorang yang ingin masuk ke dalam sekolah." Pintanya dengan sopan.

Murid laki-laki itu tidak memberikan jalan bagi Sasya dan malah terus menghalanginya. "tidak akan! Sepertinya kamu ini belum tahu siapa kami ini. Kami minta bayaran dulu kalau kamu mau masuk. Kalau tidak, kami akan menyerang mu dengan sihir yang kami miliki."

Sasya: "emmm.... Tapi, aku tidak punya apa-apa untuk diserahkan."

Murid laki-laki: "berani sekali kau menolak keinginan kami! Teman-teman! Serang dia! Buat dia lemah sampai tidak berdaya!"

Mereka kemudian mengeluarkan sebuah sarung tangan yang dilengkapi dengan sihir tingkat 3 yang bisa membuat luka sedang kepada orang yang terkena serangan dari sarung tangan tersebut.

Saat mereka akan melakukan serangan dari atas, Sasya dengan cepat menghindari dari serangan tersebut. Mereka tidak menyangka kalau Sasya itu adalah gadis yang tangguh dan lincah.

Murid laki-laki: "lumayan juga. Tapi, kami masih belum mengeluarkan potensi sarung tangan ini! Teman-teman! Gunakan skil sarung tangan untuk mengalahkan dia!"

Mereka mengumpulkan semua energi dari dalam diri mereka dan menitik pusatkannya ke sarung tangan itu, sehingga membuat energi dan kekuatan meningkat menjadi dua kali lipat.

Mereka mulai menyerang Sasya lagi dengan meluncur gelombang kejut yang kuat ke arahnya. Sasya tidak menghindar kali ini. Dia menutup matanya lalu membayangkan sebuah cahaya yang ada di dalam dirinya.

Saat gelombang kejut itu mengenai Sasya dan menimbulkan sebuah ledakan, mereka pikir mereka berhasil mengalahkannya. Namun, itu salah. Malahan serangan tersebut di tahan oleh Sasya dengan menggunakan tangan kanannya, lalu mengembalikan nya ke mereka lagi.

Mereka yang melihat gelombang kejut itu kembali ke arah mereka, langsung panik dan melarikan diri. Tapi, sepertinya hal itu sia-sia saja, karena pada akhirnya mereka tetap kena yang membuat mereka gosong seperti roti panggang yang terlalu lama di panggang.

Sasya akhirnya berhasil mengalahkan mereka.

Sasya: "tadinya aku tidak mau menyerang mereka kembali. Tapi, mereka sendiri yang memulai. Jadi, mau bagaimana lagi. Ayah juga pasti akan melakukan hal yang sama kalau dia mengalami situasi seperti ini."

Disaat itu, seorang Pak guru menghampiri Sasya dan memberikan apresiasi karena telah mengalahkan geng serigala tersebut yang selalu membuat masalah di sekolah ini.

Pak guru: "wah! hebat sekali nak! Kamu berhasil mengalahkan mereka yang sering membuat masalah. siapa nama kamu?"

Sasya: "salam pak. Namaku adalah Sasya. Aku putri dari ayah Legend dan keponakan dari paman banjo. Terimakasih atas pujiannya pak."

Pak guru: "sangat sopan sekali. Tata bahasa yang sopan dan lembut serta enak didengar itu juga bagus sekali. Sepertinya kamu cocok masuk ke kelas yang bapak ajar. Bagaimana? Berminat untuk masuk ke sana?"

Sasya: "tentu saja Pak. Sasya siap untuk masuk ke kelas yang bapak ajar!"

Pak guru: "baguslah! Sekarang, ikut dengan bapak! Kita akan pergi ke ruang kelas yang bapak ajar. Disana ramai murid-murid yang ramah dan pastinya mudah berteman."

Sasya: "benarkah!? Kebetulan Sasya sedang cari teman disekolah."

Pak guru: "oh. Jadi kamu bukan dari sini ya. Bapak paham kenapa kamu pindah ke dunia ini. Kalau begitu, ayo, kita ke kelas yang bapak ajar."

Sasya: "em!"

Sasya kemudian pergi bersama Pak guru ke kelas yang dia ajar.

Bersambung.....