"Tempat ini, akan jadi saksi kalau mulai sekarang, kamu telah menjadi milikku, Pamela."
Mela terdiam sebentar, berusaha mencerna kalimat tiba tiba dari Stefan yang membuatnya berdebar debar.
"Kamu mau?" Tanya Stefan. Kali ini dia ikut berdebar debar.
Mela terdiam, dia masih mematung. Lalu tak lama, senyum lebar muncul di wajahnya. Dia berlari menuju ke arah Stefan.
Dengan segera Stefan menangkap Mela dalam pelukannya, "Jangan pergi, cuma kamu satu satunya milikku sekarang."
"Iya"
***
"Baiklah, aku mengerti." Stefan menutup sambungan telfon dari seseorang. Dia melempar ponselnya begitu saja di atas tempat tidur.
"Kali ini, gue pasti bisa." Stefan berbicara sendiri. Dia duduk di pinggir tempat tidur sambil melihat langit malam dari jendela kamarnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com