Sesampai di rumah setelah pergi ke tempat orang yang galak itu, Qeesha hanya berharap bahwa Afkar mendengarkannya. Ia menghela nafas lalu segera mengambil towel bath dress untuk mandi, badannya terasa lengket akan keringat dan air hujan.
Suara keroncong perut sudah sangat terdengar keras dan merdu. Setelah selesai mandi ia langsung turun ke dapur untuk makan bersama keluarganya. Sudah sangat perih rasanya perut Qeesha, tapi makanan masih di masak oleh ibunya. Gadis itu segera meminum air putih untuk mengganjal perutnya. Tapi tak lama kemudian makanan yang ibunya masak sudah siap untuk disantap.
Detik itu juga Qeesha langsung mengambil segala lauk pauk yang sudah selesai di masak oleh ibunya. Membuat keluarganya menatap heran pada anak sulungnya. "Kak, biasa aja kali ambil makanannya. Kayak orang baru nemu makanan." ujar Ditto, adik Qeesha.
Qeesha langsung melahap makanannya dengan cepat. "Berisik. Gue laper." ujarnya, membuat ayah dan ibunya menggeleng kepala.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com