Aku akhirnya memberanikan diri untuk menusuknya, meskipun pertama-tama sering gagal dan tidak bisa masuk, tapi lama-kelamaan lubang ini menjadi semakin besar. Sesekali Bunga juga menjerit, "Ahh" entah karena sakit atau emang keenakan.
Keringat bercucuran karena tak berhasil juga aku menembus lubang ini, "Ayoo, semangatt" ucap Bunga yang melihat jerih payahku.
Ternyata, kuncinya perlahan-lahan Ketika pertama dan juga ke beberapa kali aku menusuknya dengan cepat tidak berhasil. Tetapi ketika aku mencoba mengubah kecepatannya menjadi pelan, mulai masuk sedikit demi sedikit. Dengan bantuan tangan untuk membukanya, akhirnya senjata meriamku sudah berhasil masuk ke goa milik Bunga.
Bunga menjerit, namun jeritan itu seolah di tahan olehnya, "Mphshhhh ahh, udah masuk ya. Kerasa banget, Nad. Sekarang keluarin lagi, terus masukin lagi biar agak besar dulu. Asli ini sesak banget, Nad rasanya. Ahhhhhh... mmpshshh"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com